MiftahArRahman Livebearer Farm Purbalingga. Peternakan ikan hias guppy dan endlerLokasi : Desa Sidakangen rt 18 rw 7 kec. Kalimanah Purbalingga.Wa. 08817643
IkanGolden Black Molly merupakan salah satu jenis ikan Molly yang banyak di jual di Indonesia. Ikan jenis ini sangat mudah untuk di kembangbiakanUntuk ikan
cupang black molly, manfish dan black ghost," paparnya. Menurut Slamet, beberapa daerah di Indonesia juga sudah berhasil mengembangkan serta memasarkan komoditas ikan hias dengan harga cukup baik . bagian belakang insang meruncing hingga ekor. tubuhnya lebih langsing dan ukurannya lebih kecil dibanding betina. Sirip Dorsal ikan jantan
Prosespemijahan ikan bisa dilakukan pada saat ikan berusia 3-4 bulan. Biasanya dalam satu kolom jantan akan membuahi ikan nila betina dan menyimpan telur hasil pemijahan di dalam mulut betinanya dan betina akan memisahkan diri untuk menjaga telurnya. Perbandingan jantan dan betina dalam satu kolom adalah 1-3 atau lebih banyak betinanya.
Perbedaanikan molly jantan dan betina · bentuk dan ukuran badan, ikan molly jantan memiliki bentuk badan yang lebih langsing dibandingkan dengan . Bagi anda yang bingung bagaimana membedakan ikan golden black jantan dan betina, mudah saja. Ikan molly hitam emas jantan memiliki kepala . Cara membedakan ikan cupang jantan dan betinaperbedaan
Vay Nhanh Fast Money. Sahabat sekalian, keberadaan aquarium di rumah kita selain bermanfaat dari sisi dekorasi rumah yang menambah estetika rumah kita, tetapi juga sebagai penghilang stress atau kepenatan setelah keseharian kita bekerja. Banyak sekali pilihan ikan hias yang dapat menambah keindahan aquarium di rumah sahabat sekalian, salah satunya adalah ikan molly yang merupakan pilihan tepat bagi yang tak mau ribet. Karena jenis ikan hias ini sangatlah mudah untuk dipelihara dan merupakan ikan hias yang hidup di air tawar tapi ada juga jenis yang toleran terhadap salinitas. Selain mudah dalam pemeliharaan, ikan molly mempunyai khas warna yang bermacam-macam dan variasi jenis yang beraneka ragam serta mempunyai keindahan yang tidak kalah dengan jenis ikan hias lainnya. Warna ikan molly yang begitu indahnya yang bervariasi tergantung jenis ikan molly masing-masing. Sahabat tinggal pilih saja, ada bintik-bintik, merah, hitam dan lain sebagainya. Karena ukurannya yang kecil sehingga aman untuk dipelihara di aquarium mini bersama jenis ikan kecil lainnya. Iya Benar, ukuran ikan hias yang memiliki nama ilmiah Poecilia sp. ini memiliki ukuran yang kecil maksimal ukuranya 12 cm. Namun berbeda dengan jenis ikan hias lain walaupun ukuran kecil, ikan molly memiliki keunikan yang khas yaitu bentuk fisik yang berbeda namun menarik untuk dipandang. Selain kelebihan itu, karena ikan molly termasuk jenis omnivora sehingga lebih mudah dalam pemeliharaan baik dalam hal pemberian pakan maupun perkembangbiakan. Pemberian pakan sangatlah mudah untuk dicari dan banyak pilihan mulai dari jenis pakan alami cacing rambut, lumut dan tumbuhan air lainnya dan pakan buatan yaitu pelet yang dapat kita beli dari toko pakan ikan terdekat. Ukuran tubuh antara jantan dan betina sangat berbeda, sehingga mudah untuk dibedakan. Bentuk tubuh yang kecil dan ramping biasanya untuk ikan molly jenis yang jantang, karena yang betina ukurannya lebih besar dan gemuk. Jika ingin memelihara ikan hias jenis molly ini, sahabat tidak perlu repot-repot membuat akuarium yang berukuran besar cukup siapkan saja akuarium dengan ukuran 40 x 40 cm saja. Sebelum sahabat memutuskan untuk memelihara ikan hias jenis molly ini alangkah baiknya untuk mengetahui jenis ikan molly. Sehingga ikan molly yang kita pelihara sesuai dengan selera. Macam-macam Ikan Molly Secara umum ikan hias jenis molly terbagi menjadi tiga macam kelompok antara lain Shortfin molly, Molly hibryds dan Sailfin molly. Ketiga kelompok tersebut mempunyai ciri khas dan jenis yang berbeda-beda. Shortfin Molly Shortfin Molly-Poecilia mexicana Ikan molly kelompok ini mempunyai sirip yang bersinar dan mempunyai banyak warna. Ikan hias ini dapat hidup di perairan tawar dan mempunyai toleransi terhadap salinitas air payau dengan kisaran pH 7,0 – 7,5 dan suhu 22 – 28 derajat celsius juga bersifat non migrasi. Ikan molly kelompok ini mempunyai ukuran antara 4 – 11 cm. Beberapa spesies ikan molly yang termasuk dalam kelompok ini adalah Poecilia mexicana, Poecilia salvatoris, Poecilia latipunctata dan Poecilia sphenops dan lain sebagainya. Molly Hibryds Molly Hibryds Sesuai dengan nama kelompoknya, molly hibryds dihasilkan dari perkawinan antara ikan molly yang mempunyai ciri khas yang unik dan menarik. Karena ikan hias jenis molly ini merupakan jenis yang mudah dipelihara dan dikembangbiakkan, sehingga sampai sekarang sudah banyak jenis baru yang telah berhasil dikembangkan. Sailfin Molly Sailfin Molly-Poecilia latipinna Ikan molly kelompok ini mempunyai habitat di perairan tawar dan mempunyai toleransi terhadap salinitas periaran payau. Habitat asalnya adalah pesisir dari bagian Carolina utara sampai Texas serta semenanjung yucatan di negara Mexico. Ikan molly kelompok ini sering ditemukan di permukaan perairan dangkal, tepi rawa-rawa, tepi sungai, muara atau di genangan air seperti parit. Ikan molly kelompok sailfin molly sering ditemukan di perairan dangkal atau di bawah vegetasi terapung untuk menghindari predator yang mengancam kehidupan mereka. Sailfin molly termasuk jenis yang paling toleran dalam kekurangan oksigen maupun salinitas. Artinya Ikan molly kelompok ini mampu bertahan hidup dalam perairan dengan oksigen yang minim. Hal ini dapat dilakukan ikan molly kelompok ini yaitu dengan mengeksploitasi oksigen pada permukaan air dengan mulutnya dalam posisi tubuh terbalik. Pada perairan euryhaline, ikan molly kelompok ini mempunyai sirip lebar sering ditemukan di perairan dengan kadar garam tinggi. Bahkan ikan ini mempunyai toleransi terhadap salinitas bisa mencapai 87 ppt dan dapat hidup serta berkembang biak di perairan payau. Ikan molly kelompok ini umumnya mempunyai warna abu abu muda, walaupun yang jantan ada yang berwarna biru kehijauan. Pada tubuhnya terdapat barisan bintik-bintik pada sepanjang punggung, sisi dan sirip punggung. Dan barisan bintik-bintik tersebut sering berbaur menjadi garis-garis. Banyak variasi warna pada ikan molly kelompok ini yang terjadi di alam mulai dari bentuk albino, melanistic, speckled, dan leucistic. Ikan molly kelompok sailfin ini mempunyai umur yang pendek, belum sampai setahun ikan ini sudah mengalami kematangan seksual dan bisa bereproduksi. Ukuran ikan ini kecil, tergantung tingkat kepadatan populasi. Tercatat ukuran maksimumnya mencapai 150 mm. Ada tiga jenis yang termasuk dalam kelompok ini adalah Poecilia latipinna, Poecilia petenensis, dan Poecilia velifera. Perbedaan Molly Jantan dan Betina Perbedaan Molly Jantan dan Betina Sahabat sekalian, setelah mengetahui macam-macam kelompok ikan molly, selanjutnya akan kita bahas tentang perbedaan molly jantan dan betina. Ini harus kita ketahui karena jika kita ingin memelihara ikan molly dalam sebuah akuarium maka harus sepasang dan perbandingan antara jantan dan betina haruslah sama. Perbedaan ikan jenis molly antara jantan dan betina adalah sebagai berikut Ciri Molly Jantan Ukuran kepala lebih kecil dibandingkan betina, bentuk perut jantan lebih buntal, terdapat sirip yang kecil panjang di bawah belakang perut, sirip atas lebih lebar dan besar, ukuran tubuh lebih panjang. Ciri Molly Betina Ukuran kepala agak besar, ukuran tubuh lebih pendek, sirip atas lebih kecil tapi lebar, terdapat sirip yang lebar serta pendek di bawah belakang perut, dan perut agak buntal Sahabat, demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang Jenis Ikan Molly Perbedaan Jantan dan Betina. Semoga bermanfaat. Baca juga Makanan Ikan Nila Supaya Cepat BesarJenis Ikan Manfish Dan Harganya Terbaru 2019
Perbedaan Ikan Molly Jantan dan Betina – Memelihara ikan hias di akuarium kaca sendiri memang bisa memperindah sebuah ruangan di dalam rumah, gedung kantor ataupun sekolahan. Salah satu jenis ikan hias yang memiliki tubuh cantik dan menarik serta dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah yaitu ikan hias bagi sebagian besar pecinta ikan hias sudah sering mendengar nama ikan tersebut. Dimana ikan Molly sendiri mempunyai ciri khas dan spesifikasinya sendiri yang membuat banyak orang tertarik untuk memeliharanya di dalam rumah. Warnanya yang beragam dan bentuknya yang lucu juga mampu membuat akuarium menjadi lebih Ikan Molly Jantan dan Betina1. Kepala2. Warna3. Bentuk Tubuh4. Sirip Punggung5. Sirip Dubur6. Tonjolan di Belakang Sirip PerutHarga Ikan Molly Jantan dan BetinaTips Merawat Ikan Molly Jantan dan BetinaKesimpulanNamun sayangnya, masih ada sebagian besar orang di luar sana khususnya bagi pemula yang merasa bingung mengenai cara membedakan antara ikan jantan dan betina. Sebenarnya, untuk membedakan ikan jantan dan betina dapat dilihat dari berbagai macam aspek, mulai dari bentuk fisik, warna tubuh hingga bentuk dari itu, apabila kalian berencana membeli ikan Molly di pasaran, ada baiknya pahami terlebih dahulu bagaimana tata cara membedakan antara pejantan dan betinanya. Nah, untuk membantunya pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai perbedaan ikan Molly jantan dan betina dilengkapi tips salah satu jenis ikan pemakan jentik nyamuk, ikan Molly pejantan dan betina dapat dibedakan melalui berbagai macam hal. Akan tetapi, pastinya bagi mereka yang terbilang pemula dalam dunia ikan hias mungkin akan merasa kesulitan ketika hendak sudah di jelaskan sebelumnya, untuk membedakan ikan Molly pejantan dan betina sebenarnya dapat dilakukan melalui berbagai macam cara. Agar lebih jelasnya, di bawah ini akan kami jelaskan secara lengkap mengenai perbedaan ikan Molly jantan dan betina dari segi fisik, warna tubuh hingga bentuk KepalaPerbedaan pertama ikan Molly jantan dan betina bisa dilihat dari segi fisik, khususnya pada bagian kepalanya. Ikan Molly jantan mempunyai kepala dengan bentuk bulat dan ukurannya cukup besar. Sementara ikan Molly betina memiliki kepala dengan bentuk sedikit runcing menjadi salah satu bagian fisik ikan Molly yang bisa dijadikan sebagai sebuah patokan ketika hendak membedakan antara pejantan dan betina. Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya kepala ikan sendiri menjadi salah satu bagian yang terlihat jelas serta tidak susah untuk WarnaKemudian perbedaan ikan Molly pejantan dan betina terletak pada warna tubuhnya. Dimana ikan Molly jantan sendiri memiliki warna tubuh lebih cerah dibandingkan betinanya. Jadi, warna tubuh ikan Molly betina cenderung agak lebih gelap, entah itu di bagian perut ataupun ujung hias Molly juga sebenarnya terdiri dari berbagai macam varian warna, mulai dari hitam, cokelat, oranye, merah dan lain sebagainya. Secara garis besarnya, warna ikan Molly cenderung lebih cerah ketimbang jenis ikan lain dan coraknya juga Bentuk TubuhPerbedaan ikan Molly jantan dan betina selanjutnya juga masih seputar fisiknya, yaitu mengenai bentuk tubuh. Tidak seperti halnya bagian kepala ikan Molly jantan yang berukuran besar, namun untuk bagian ataupun bentuk tubuh justru malah Molly betina biasanya terlihat lebih gemuk dan besar. Hal ini dikarenakan ikan Molly betina mempunyai sebuah kantung yang berguna untuk menyimpan telur-telurnya sebelum dikeluarkan. Maka dari itu, hal ini juga dapat kalian manfaatkan ketika ingin mengetahui ciri ikan Molly Sirip PunggungApabila diperhatikan dengan seksama, ukuran sirip punggung ikan Molly jantan dan betina ternyata memiliki beberapa perbedaan. Pada ikan Molly jantan, sirip punggungnya berbentuk tinggi dan memanjang hingga ke bagian ekor. Sementara sirip punggung ikan Molly betina berukuran lebih kecil serta Sirip DuburSelain sirip punggung di bagian atas, ikan Molly juga pastinya mempunyai sirip yang terletak di dekat bagian dubur. Dimana sirip dubur yang melengkapi ikan Molly jantan sendiri telah termodifikasi menjadi alat kelamin bernama gonopodium. Sedangkan dubur pada ikan Molly betina berbentuk seperti kipas Tonjolan di Belakang Sirip PerutPerbedaan antara ikan Molly jantan dan betina terakhir yaitu terletak pada tonjolan di belakang sirip perut. Seperti sudah disinggung sebelumnya, jika ikan Molly memiliki tonjolan tersebut, maka bisa dipastikan bahwa ia berkelamin jantan gonopodium.Nah untuk ikan Molly betina, biasanya mereka tidak memiliki tonjolan sama sekali. Akan tetapi, ikan Molly betina dilengkapi bulu halus di bagian belakang sirip perut. Maka dari itu, hal ini juga bisa menjadi salah satu bagian penting ketika hendak membedakan antara pejantan serta Ikan Molly Jantan dan BetinaSetelah mengetahui sejumlah perbedaan antara ikan Molly jantan dan betina, selanjutnya kalian juga pastinya harus mengetahui besaran harganya. Sebagai informasi tambahan, sebenarnya salah satu alasan mengapa banyak orang ingin memelihara ikan Molly yaitu karena harganya murah di ikan Molly sendiri dapat ditemukan dengan mudah di tempat penjual ikan hias dengan kisaran harga mulai dari Rp sampai Rp entah itu pejantan ataupun betina. Biasanya semakin langka atau menarik warna ikan Molly, maka pastinya akan membuat harganya di pasaran juga semakin Merawat Ikan Molly Jantan dan BetinaDi atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai beberapa perbedaan antara ikan Molly jantan dan betina. Nah, kurang lengkap rasanya apabila kalian sudah mengetahui beberapa perbedaan kelamin ikan Molly, namun tidak mengetahui bagaimana pola perawatannya yang garis besarnya, merawat ikan Molly bukanlah perkara sulit untuk dilakukan, karena pada dasarnya ikan hias jenis tersebut termasuk ke dalam ikan yang kuat dalam bertahan hidup. Perlu diketahui, ikan Molly bisa bertahan hidup pada suhu normal di negara Indonesia, yaitu antara 22°C sampai 27° ikan Molly sangat bergantung pada ir, maka kualitas air sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya. Maka dari itu, lakukanlah penggantian air akuarium ikan Molly secara rutin. Saran kami sebaiknya jangan pernah mengganti 100% air di dalam akuarium, cukup sekitar 20% – 25% sekiranya penjelasan dari dari Cupangbetta seputar perbedaan ikan Molly jantan dan betina dari segi fisik, warna tubuh, bentuk sirip hingga tingkah lakunya. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai referensi ketika hendak membedakan antara ikan Molly jantan serta betina sebelum membelinya di pasaran.
ArticlePDF AvailableAbstractSailfin molly, Poecilia latipinna is one of the alien ornamental fishes in Indonesia. This fish has been found in the aquaculture area in Maros Regency, south Sulawesi as a pest. The research aimed to identify species and observe aspects of reproductive biology of sailfin molly. The study was conducted in the Bosowa Isuma aquaculture area, in Maros Regency from November 2017 to April 2018. Fish was captured using a gillnet. The catches were separated for fish identifying and reproductive biology purposes. For the observation of reproductive biology, the samples were separated by sex according to external morphology. Measurement of total length and weight using calliper mm and analytical scales g, respectively. The gonads preserved in the 4% formalin solution, used for determination of gonad developmental stages and fecundity. Identification results showed that the molly fish found in the ponds was Poecilia latipinna Lesueur 1821. The length distribution of male and female fish was 26-76 and 31-66 mm with a mean of 51 and 46 mm, respectively. Overall, sex ratio and mature gonads between male and female fish were 1 2 and 110; the growth patterns of male and female were negative allometrics and isometric, respectively. This fish is spawn throughout the year with the peak of spawning in January. The number of larvae to be born larval fecundity ranges from 12-111 individuals with an average of ± 32 larva/female. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Iktiologi Indonesia 193 375-390 DOI Iktiologi Indonesia Aspek biologi reproduksi ikan molly, Poecilia latipinna Lesueur 1821 di tambak Bosowa Kabupaten Maros [Reproductive biology of sailfin molly, Poecilia latipinna Lesueur, 1821 in tambak Bosowa Kabupaten Maros] Andi Tamsil dan Hasnidar Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia, Jl. Urip Sumoharjo Km. 05, Makassar 90231. Diterima 16 Juli 2018; Disetujui 10 September 2019 Abstrak Ikan molly, Poecilia latipinna adalah salah satu ikan hias asing di Indonesia. Ikan ini telah ditemukan masuk di areal pertambakan di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan sebagai hama. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi spesies dan mengamati aspek biologi reproduksinya. Penelitian berlangsung dari November 2017-April 2018 di areal pertambakan Bosowa Isuma Kabupaten Maros. Pengambilan sampel menggunakan jaring insang. Sampel dipisahkan untuk tujuan identifikasi dan pengamatan biologi reproduksinya. Untuk pengamatan biologi reproduksi sampel dipi-sahkan berdasarkan jenis kelamin dengan mengamati morfologi tubuh. Pengukuran panjang total menggunakan mis-tar geser dan penimbangan bobot dengan timbangan analitik. Gonad diawetkan dalam larutan formalin 4% digunakan untuk penentuan tingkat kematangan gonad dan fekunditas. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa ikan molly yang ditemukan adalah jenis Poecilia latipinna Lesueur 1821. Sebaran ukuran panjang ikan jantan dan betina adalah 26-76 dan 31-66 mm dengan rataan 51 dan 46 mm. Nisbah kelamin secara keseluruhan dan yang matang gonad TKG IV antara ikan jantan dan betina adalah 1 2 dan 1 10; pola pertumbuhan jantan dan betina adalah allometrik negatif dan isometrik; memijah sepanjang tahun dengan puncak pemijahan pada bulan Januari. Jumlah larva yang akan dila-hirkan larval fecundity berkisar 12-111 ekor dengan rata-rata ± 32 ekor larva/induk. Kata penting betina, biologi reproduksi, ikan molly, jantan Abstract Sailfin molly, Poecilia latipinna is one of the alien ornamental fishes in Indonesia. This fish has been found in the aquaculture area in Maros Regency, south Sulawesi as a pest. The research aimed to identify species and observe aspects of reproductive biology of sailfin molly. The study was conducted in the Bosowa Isuma aquaculture area, in Maros Regency from November 2017 to April 2018. Fish was captured using a gillnet. The catches were separated for fish identifying and reproductive biology purposes. For the observation of reproductive biology, the samples were separated by sex according to external morphology. Measurement of total length and weight using calliper mm and analytical scales g, respectively. The gonads preserved in the 4% formalin solution, used for determination of gonad developmental stages and fecundity. Identification results showed that the molly fish found in the ponds was Poecilia latipinna Lesueur 1821. The length distribution of male and female fish was 26-76 and 31-66 mm with a mean of 51 and 46 mm, respectively. Overall, sex ratio and mature gonads between male and female fish were 1 2 and 110; the growth patterns of male and female were negative allometrics and isometric, respectively. This fish is spawn throughout the year with the peak of spawning in January. The number of larvae to be born larval fecundity ranges from 12-111 individuals with an average of ± 32 larva/female. Keywords female, male, reproductive biology, sailfin molly Pendahuluan Ikan molly Poecilia latipinna Lesueur 1821 adalah salah satu jenis ikan hias asing di Indonesia. Ikan ini berasal dari Meksiko Shipp 1986, tersebar secara luas ke seluruh dunia ter-masuk Indonesia Koutsikos et al. 2018. Fami-li Poecilidae selain terkenal sebagai ikan hias juga dimanfaatkan sebagai pengendali hayati nyamuk, khususnya nyamuk demam berdarah Castleberry & Cech 1990, Linden & Cech 1990, Homski et al. 1994, dan sumber protein makanan di beberapa negara meskipun ukur-annya kecil Al-Ghanim 2005. Karena populer sebagai ikan hias dan agen pengendali hayati Ikan molly di tambak 376 Jurnal Iktiologi Indonesia nyamuk demam berdarah maka ikan molly diintroduksi di seluruh dunia Courtenay & Meffe 1989, Froese & Pauly 2014. Ikan molly umumnya berukuran kecil Robins & Ray 1986, namun dapat mencapai panjang 15 cm Rohde et al. 1994. Lama hi-dupnya kurang lebih tiga tahun dan melakukan proses reproduksi kurang lebih 15 bulan Froese & Pauly 2014. Ikan molly mempunyai fekunditas tinggi, periode kehamilan pendek, dan proses reproduksinya cepat Lockwood et al. 2007. Selain itu musim reproduksi umum-nya berlangsung panjang yaitu kurang lebih tu-juh bulan Johnson 2008. Untuk membedakan jantan dan betina dapat diamati dari bentuk tu-buhnya dimorfisme seksual. Ikan jantan me-miliki sirip punggung yang lebih panjang dan lebih tinggi dan bisa diperpanjang seperti layar, betina memiliki sirip punggung bundar yang lebih kecil Boschung & Mayden 2004. Jantan dewasa juga dapat dibedakan dengan kehadiran gonopodium, modifikasi dari sirip dubur menja-di batang seperti organ persetubuhan yang digu-nakan untuk fertilisasi internal Page & Burr 1991, Rohde et al. 1994, Boschung & Mayden 2004. Ikan molly hidup di daerah beriklim se-dang dan tropis Meffe & Snelson 1989, dapat menoleransi kisaran salinitas yang luas atau eurihalin Beck et al. 2003, tetapi habitat alaminya di perairan payau Johnson 1981. Ikan molly juga sangat toleran terhadap perairan yang kekurangan oksigen Timmerman & Chapman 2004, Nordlie 2006 dan bahkan pada perairan tercemar Felley & Daniels 1992, Gonzales et al. 2005. Ikan ini bersifat omni-vora, pemakan alga Chick & Mlvor, 1997, avertebrata kecil termasuk larva nyamuk Rohde et al. 1994, dan telah dijadikan sebagai bio-kontrol populasi nyamuk FLMNH 2005. Dengan kemampuan adaptasi lingkungan yang tinggi tersebut, ikan molly sukses hidup pada lingkungan baru. Petani tambak di Kabupaten Maros mengeluhkan hadirnya jenis ikan-ikan kecil di saluran tambak dan jika lolos masuk ke dalam petakan tambak budi daya maka akan menjadi kompetitor makanan, ruang, oksigen serta dapat memangsa larva-larva udang dan ikan pelihara-annya. Untuk mencegah masuknya ke dalam petakan tambak budi daya maka petani mema-sang jaring di pintu-pintu pemasukan air. Hasil wawancara petani tambak setempat, ikan ini sangat mudah berkembangbiak sehingga cepat melimpah. Ikan ini ditangkap dengan menggu-nakan jaring dan dikumpulkan di pematang dan mereka memanfaatkannya sebagai pakan ternak itik dan jika berlebih dibuang begitu saja. Petani tambak tidak mengetahui secara pasti jenis ikan tersebut, kapan dan bagaimana ikan ini ada di areal pertambakan mereka. Di Sulawesi Selatan, ikan molly, P. lati-pinna dijadikan sebagai pakan ikan arowana dan ikan-ikan karnivora lainnya. Karena ikan molly dimanfaatkan sebagai pakan alami, maka pem-budidaya ikan hias memelihara ikan ini pada tempat-tempat tertentu dan diduga inilah awal mula ikan ini menyebar di perairan umum ter-masuk hadirnya ikan ini di areal pertambakan di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Gamradt & Kats 1996, Goodsell & Kats 1999, Econo-midis et al. 2000, Leyse et al. 2004, dan Segev et al. 2009 mengatakan bahwa intro-duksi spesies Poecilia memberikan dampak negatif terhadap spesies ikan asli khususnya ikan endemik melalui mekanisme pemangsaan, kompetisi makanan dan habitat. Ikan molly pe-makan segala sehingga dapat memangsa larva Tamsil dan Hasnidar Volume 19 Nomor 3, Oktober 2019 377 ikan dan udang, berkembangbiak dengan cepat sehingga menjadi penyaing makanan dan ruang bagi organisme di lingkungan yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengiden-tifikasi jenis spesies Famili Poeciliidae yang ada di tambak Kabupaten Maros, mengamati aspek biologi reproduksinya meliputi sebaran frekuen-si panjang, nisbah kelamin, hubungan panjang bobot, tingkat kematangan gonad, dan fekun-ditas. Bahan dan metode Pengambilan sampel ikan dilakukan satu kali setiap bulan, selama enam bulan mulai No-vember 2017 sampai April 2018, di areal per-tambakan PT. Bosowa Isuma yang terletak di Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru Kabu-paten Maros Sulawesi Selatan Gambar 1. Pengambilan sampel ikan menggunakan jaring insang berukuran mata jaring 1 mm. Sam-pel ikan yang tertangkap dikumpulkan kemu-dian dibersihkan/dicuci dan ditiriskan, selanjut-nya dimasukkan dalam kotak pendingin dan di-beri es batu. Pengamatan sampel dilakukan di Laboratorium Rekayasa Biota dan Lingkungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan FPIK Universitas Muslim Indonesia UMI. Ikan sampel yang akan diidentifikasi ter-lebih dahulu direndam dalam larutan formalin 10% selama satu minggu. Setelah satu minggu sampel dikeluarkan dari larutan formalin lalu dicuci dan direndam dalam air selama 3 jam. Selanjutnya ikan direndam ke dalam larutan alkohol 70%. Ikan yang sudah diawetkan dalam alkohol dibungkus kain kasa dengan dibasahi alkohol dimasukkan dalam plastik dan dikirim ke Laboratorium Ikan, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong, untuk keper-luan identifikasi. Gambar 1 Peta lokasi pengambilan sampel ikan molly di areal pertambakan PT. Bosowa Isuma terletak di Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Ikan molly di tambak 378 Jurnal Iktiologi Indonesia Ikan sampel yang akan diamati aspek biologi reproduksinya dipisahkan berdasarkan jenis kelamin dengan mengamati bentuk tubuh. Pengukuran panjang total menggunakan mistar geser berketelitian 0,1 mm, dan penimbangan bobot tubuh menggunakan timbangan analitik berketelitian 0,01 gram. Gonad diawetkan dalam larutan formalin 4%, untuk digunakan dalam penentuan Tingkat Kematangan Gonad TKG dan fekunditas larva. Hubungan panjang bobot dianalisis de-ngan menggunakan rumus Hile 1963 in Effendie 1979 yaitu W = aLb Keterangan W= bobot tubuh ikan gram; L= pan-jang total ikan mm; a,b = konstanta. Pola pertumbuhan ikan molly dapat di-tentukan dari nilai konstanta b hubungan pan-jang bobot ikan tersebut. Jika b=3, maka per-tumbuhannya bersifat isometrik pertambahan panjang sebanding dengan pertambahan bobot. Jika b tidak sama dengan 3 maka hubungan yang terbentuk adalah allometrik pertambahan panjang tidak sebanding dengan pertambahan bobot. Apabila b>3, maka hubungannya bersi-fat allometrik positif yaitu pertambahan bobot lebih dominan daripada pertambahan panjang-nya, sedangkan jika b by dietary protein level. No signifi cant diff erence was found in the whole-body protein, lipid, moisture, or ash contents of fi sh fed the diff erent dietary protein levels. Th e results obtained from this study could be benefi cial in order to formulate artifi cial feed for aquaculture of kutum fi ngerlings. Sibel Alagöz ErgüdenThe aim of this study is to provide necessary information on the biology of mosquitofish in Seyhan Dam Lake in Adana, which is located in southern part of Turkey. The population structure of eastern mosquitofish Gambusia holbrooki Girard, 1859 was studied in Seyhan Dam Lake. A total of 1582 specimens 772 males and 810 females were collected monthly from January to December, 2007. The age composition of the sample range between 0+ and 2+in both sexes. The sex ratio was MF= 1 The length-weight relationship calculated for all individuals, with W= x L von Bertalanffy growth parameters were for males, L ∞ = K= year-1 , t o = year; for females L ∞ = K= year-1 , t o = year; for all samples, L ∞ = K= year-1 , t o = year. A total of 102 stomachs were examined and total of organisms identified from alimentary canal. The diet mainly consist of Diptera Chironomidae pupa Diptera adult Egg mosquito different organisms Crustacea Copepoda Cladocera Coleoptera Hemiptera Fishes G. holbrooki Other Hymenoptera Tricoptera Plecoptera Formicidae These data were conducted to compare with the results of other studies to carry out for other geographic D. FelleyGwendolyn L. DanielsContraband Bayou and Bayou d'Inde are two highly degraded waterways draining into the Calcasieu Estuary of southwestern Louisiana. Both bayous are affected by municipal wastes, and Bayou d'Inde receives additional effluents from a large petrochemical complex. Fish-kills occur frequently in both bayous, and the fish faunas of both are highly depauperate compared to those of more pristine waterways. Bayou d'Inde has many fewer species than Contraband Bayou. Poecilia latipinna is abundant in both waterways. We investigated the life history of P. latipinna to determine whether the added stresses present in Bayou d'Inde would be reflected in this population. There were no significant differences in population sizes, sizes of individuals, or fecundity of females. Poecilia latipinna in these two bayous had life-history trends similar to those of Gambusia affinis in southwestern Louisiana. Both species showed fast growth early in the year, and females reproducing in the summer and fall of the year in which they were born produced significantly fewer propagules than did females that over-wintered.
ikan black molly jantan dan betina