Bahanbahan yang Digunakan untuk Membuat Stock. Ada 5 lima komponen bahan yang saling melengkapi dalam pembuatan stock yaitu: 1 Tulang Tulang merupakan bahan terbanyak . Hampir semua aroma dari bahan utama stock diambil dari tulang, baik tulang sapi beef , sapi muda veal, ayam chicken, ikan fish kadang-kadang juga digunakan kambing, babi dan
seringdigunakan untuk pembuatan sosis adalah ikan tengiri. Pada dasarnya, hampir semua jenis ikan dapat dimanfaatkan untuk membuat sosis, seperti ikan tuna, ikan lemuru, ikan tongkol dan ikan remang. dengan hasil yang berkulitas baik . Sosis ikan yang bermutu tinggi dapat diperoleh dari penanganan bahan baku yang baik hingga ke pemasaran
Pakanikan lele berupa pakan alami dan buatan. Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air, jentik-jentik (larva), dan siput kecil. Lele termasuk jenis karnivora (pemakan daging), pakan buatan yang baik adalah yang banyak mengandung protein hewani. Lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi.
Vay Tiį»n Nhanh Ggads. - Ikan merupakan bahan utama untuk membuat pempek. Namun tak semua ikan bisa digunakan untuk membuat pempek. Ada jenis ikan tertentu yang cocok digunakan untuk membuat pempek. Rata-rata ialah ikan yang memiliki tekstur daging "Resep Autentik Pempek Palembang & Masakan Khas Wong Kito" karya Chef Gerry Rudy terbitan PT Gramedia Pustaka turut membagikan beberapa jenis ikan untuk membuat pempek. Berikut uraiannya. Baca juga Mengenal 9 Jenis Pempek Palembang, Bukan Cuma Kapal Selam 1. Ikan belida Ikan belida bisa dibilang sebagai ikan sungai terbaik yang cocok untuk membuat pempek. Konon, masyarakat Palembang pun menggunakan ikan ini untuk membuat pempek. Sayangnya, ikan belida cukup langka, harganya pun terbilang mahal. Jadi, beberapa masyarakat memilih untuk menggunakan jenis ikan lainnya. Baca juga 4 Cara Haluskan Ikan untuk Bikin Pempek, Hasilnya Lembut dan Halus 2. Ikan tenggiri SHUTTERSTOCK/ Dafa akmal Ilustrasi ikan tenggiri segar di dalam keranjang. Salah satu jenis ikan untuk pempek yang sering digunakan yaitu ikan tenggiri. Ikan tenggiri memiliki tekstur daging yang lembut dan lengket, sehingga dapat membuat pempek lebih kenyal. Baca juga Resep Pempek Adaan, Pempek Bulat Bersantan yang Gurih Selain pempek, ikan tenggiri juga digunakan untuk membuat otak-otak, siomai, ataupun kerupuk. Rasanya yang gurih membuat hidangan makin lezat. 3. Ikan gabus SHUTTESTOCK/ Norberto Marques Ilustrasi daging ikan cincang.
Hallo, Saya Charles Yohanes Olin mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti jurusan Perhotelan. Dan saya adalah salah satu penerima Beasiswa Unggulan 100% dari KEMENDIKBUD. Setelah teman-teman mengenal tentang Stock/Kaldu Disini. Kali ini aku akan mengajak teman-teman pembaca sekalian untuk lebih mengenal lebih dalam tentang Jenis-jenis Stock/Kaldu, simak terus artikel ini jika teman-teman pembaca ingin mengetahuinuya.\ one. White Stock/Kaldu Putih White stock dibuat dari tulang ayam, Mirepoix, Bouquette Garni, dan Air bersih. Yang belum tahu apa itu Mirepoix dan Bouquette Garni bisa lihat di artikel aku yang sebelumnya Disini.Namun pada pembuatan White Stock, penggunaan mirepoix yang berwarna sedikit dikurangi atau diganti dengan jamur, bawang bombay, dll yang tidak berwarna agar kaldu yang dibuat tetap berwarna putih sesuai dengan namanya. White Stock merupakan salah satu jenis stock yang cocok digunakan pada hampir semua jenis sup karena menggunakan tulang ayam sebagai bahan utamanya. White stock yang berasal dari ayam ini biasanya dijadikan Veloute sauce yang merupakan salah satu dari āMother of Sauceā-nya orang Perancis. Terbuat dari campuran mentega tawar dan tepung terigu yang dimasak dan ditambahkan dengan white stock. Saus ini biasanya dijadikan sebagai teman untuk makanan seafood atau base pembuatan saus lainnya. 2. Chocolate-brown Stock/Kaldu Cokelat Brown Stock dibuat dari daging/tulang sapi yang di Browning atau dicokelatkan dengan cara dipanggang atau dibakar tulangnya terlebih dahulu lalu dimasak dengan air bersih, mirepoix, dan bouquette garni. Dari proses dipanggang hingga kecoklatan inilah yang akan memberikan warna cokelat pada air rebusan Dark-brown Stock. Proses pembuatan brown stock merupakan yang paling susah dari semua jenis stock, kamu membutuhkan viii-12 jam untuk membuatnya. Biasanya Brown stock bisa digunakan untuk membuat espagnole/chocolate-brown sauce yang nantinya dicampur dengan brown stock polos untuk membuat Demi slippery sauce dan masih banyak lagi saus yang cocok dimasak menggunakan Dark-brown Stock ini. 3. Fish Stock/Kaldu Ikan Fish stock dibuat dari tulang ikan, mirepoix, bouquette garni dan air bersih. Namun biasanya tulang ikan tanpa lemak seperti tuna atau tilapia yang bagus digunakan, dan biasanya juga pada mirepoixnya ada yang menambahkan Sedikit lebih banyak Bawang mumbai dan daun bawang agar dapat sedikit menghilangkan bau dan rasa amis pada tulang ikan. Waktu pembuatan Fish Stock tidak memakanan banyak waktu, hanya sekitar 45 menit. Karena waktu pembuatannya singkat, pastikan kamu membersihkan tulang ikan dengan baik tapi jangan terlalu lama karena dapat menghilangkan rasanya dan pastikan mirepoix kamu potong kecil-kecil agar cepat matangnya juga karena pembuatannya yang tidak terlalu lama. Fish Stock cocok untuk makanan seafood, makanan seafood kamu bisa lebih mengeluarkan rasa dan aroma khas laut. Fish Stock ini juga dapat dibuat menjadi Fish Veloute Sauce. iv. Vegetable Stock/Kaldu Sayur Vegetable Stock menggunakan bahan dasar sayur yang direbus dengan mirepoix dan bouquette garni. Vegetable Stock harus berwarna bening dan cerah, kaldu ini juga tidak dapat menghasilkan gelatin karena tidak ada lemak hewani yang dipakai dalam proses pembuatannya. Tidak perlu menggunakan terlalu banyak jenis sayur karena jika terlalu banyak bisa saja rasa kaldunya akan terasa aneh. Yang biasanya digunakan contohnya seperti jamur, lobak, dll. Kaldu ini sangat cocok bagi kamu pencinta vegetarian, dan kaldu ini juga bisa dibuat menjadi Vegetable Veloute Souce. ane ii Lihat Ruang Kelas Selengkapnya Beri Komentar Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar! Lihat Semua Komentar 0 VIDEO PILIHAN Source
118 BAB VIII MENYIAPKAN KALDU DAN SAUS A. Menyiapkan Kaldu 1. Pengertian Stock Kaldu Stock merupakan bahan yang penting dalam bidang pengolahan. Pentingnya stock ditunjukan dalam bahasa Perancis yang disebut Fond . Fond atau Fondamen dalam bahasa Perancis artinya dasar. Untuk itu menyiapkan stock dibutuhkan keterampilan khusus, karena begitu banyaknya hasil olahan yang tergantung pada hasil olah stock. Pengertian stock menunjukan bahan cair yang jemih, kental tanpa bahan pengental diaromai dengan substansi- substansi yang diekstrasikan dari daging, baik daging sapi, ayam, ikan maupun tulang-tulang beserta sayuran pengaroma. Stock adalah cairan yang dihasilkan dari rebusan daging atau tulang, sayuran dan bumbu-bumbu dengan panas sedang sehingga zat ekstrak yang lerdapat di dalamnya larutan dalam cairan tersebut. Berdasarkan definisi di atas dapat dilihat bahwa stock mempunyai tiga komponen dasar yaitu - Tulang atau daging; bahan ini memberi rasa dan ciri khas pada stock, nama stock diberikan berdasarkan pada bahan dasar yang digunakan. - Sayur-sayuran yang akan memberi aroma pada stock. - Bumbu seasoning yang meningkatkan rasa pada stock. Stock saat ini sudah banyak terdapat di pasaran dalam bentuk cube dadu kristal atau cairan. 2. Bahan-bahan yang Digunakan untuk Membuat Stock. Ada 5 lima komponen bahan yang saling melengkapi dalam pembuatan stock yaitu 1 Tulang Tulang merupakan bahan terbanyak . Hampir semua aroma dari bahan utama stock diambil dari tulang, baik tulang sapi beef , sapi muda veal, ayam chicken, ikan fish kadang-kadang juga digunakan kambing, babi dan binatang buruan. Jenis tulang yang digunakan menentukan macam stock. Di unduh dari 119 2 Daging Dikarenakan daging harganya relatif mahal daging jarang digunakan, kecuali pada chicken stock . Broth dibuat dari proses simmer daging atau unggas, dan kadang- kadang hanya merupakan basil sampingan dari daging atau ay am.. Broth menunjukan bahan cair yang beraroma penuh dari proses simmer. 3 Mirepoix Mirepoix memiliki nilai penting setelah tulang dalam pembuatan stock. Mirepoix merupakan kombinasi antara bawang bom bay, wortel dan seledri. mirepoix memiliki bahan yang lebih bervariasi, karena termasuk juga daun bawang dan salah satu dari herb. White mirepoix dibuat tanpa wortel, ini dilakukan apabila dikehendaki stock tanpa warna, dapat juga ditambahkan jamur. Loncang dapat menggantikan sebagian bawang bombay dan dapat memberi rasa yang lebih istimewa. 4 Produk-produk asam Asam, diperlukan untuk memudahkan larutan jaringan pengikat. Produk-produk tomat memberi sumbangan aroma dan rasa asam untuk brown stock, tetapi white stock tidak menggunakan asam, sebab asam akan memberi warna yang tidak diinginkan. Penggunaan tomat dalam proses pembuatan brown stock perlu hati-hati, sebab dapat membuat stock menjadi buram. 5 Garam dan spice. Penggunaan garam dapat dilakukan dalam jumlah yang kecil saja ringan, karena fungsinya hanya untuk mengekstrasikan flavor. Namun umumnya stock tidak menggunakan garam, garam baru ditambahkan apabila stock akan dijadikan soup atau saus. Demikian juga dengan herb dan spice hanya digunakan ringan-ringan saja, karena herb dan spice tidak pemah mendominasi stock. Blasanya herb dan spice ini diikat dalam kantong dari cheesecloth yang disebut sachet. Sachet diikat tali yang dipasangkan pada stock pot sehingga memudahkan mengambilnya sewaktu-waktu. Bouquet garni pada umumnya merupakan herb segar yang diikat dengan tali bukan sesuahi yang dimasukan ke dalain cheesecloth, Di unduh dari 120 3. Macam macam
Cara membuat Stock ikuti petunjuk diagram alur sbb PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTALBAB PendahuluanKaldu merupakan bahan dasar dalam pembuatan saus dan sup. Kuat lemahnya kaldu akan sangat mempengaruhi kelezatan saus maupun sup yang dibuat. Oleh karena itu teknik dasar pembuatan kaldu harus dikuasai dengan benar olah mahasiswa. Dalam bab ini akan disajikan tentang pengertian kaldu,bahan dasar kaldu, macam-macam kaldu,teknik dasar membuat kaldu dan syarat kaldu yang baik. Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai setelah materi ini diberikan, diharapkan mahasiswa dapat 1. Menjelaskan pengertian Menyebutkan bahan dasar Menyebutkan macam-macam Menjelaskan teknik dasar membuat Menyebutkan syarat kaldu yang baik. Pengertian KalduKaldu atau Stock adalah cairan yang dihasilkan dari rebusan tulang sapi, tulang ayam atau ikan dengan penambahan sayuran yang mengandung aroma dan dimasak dalam waktu tertentu lama.Kaldu digunakan sebagai bahan dasar sup, saus dan juga ditambahkan kedalam suatu masakan sebagai Bahan dasar tulang yang paling baik digunakan untuk membuat kaldu adalah tulang binatang muda, karena masih banyak mengandung aroma yang baik untuk yang diambil dari skin, knucle dan leher adalah jenis tulang yang baik digunakan untuk kaldu, biasanya dipotong-potong kecil sebelum menghasilkan kaldu yang bersih, maka tulang harus dicuci dahulu sebelum melalui proses āblancingā.2. Mirepoix adalah potongan kasar dari bawang, wortel, sledri, setangkai thyme dan selembar bay Macam-macam kaldu 1. Kaldu putih white stock Yang dimaksud dengan white stock adalah cairan yang dihasilkan dari rebusan tulang dan aroma sayuran yang dimasak dalam waktu Kaldu putih ayamMenggunakan tulang-tulang ayam, sayap, kepala, kaki dan bagian dalam yang dikenal dengan nama āgibletā. Tulang tersebut direbus hingga mendidih. Agar dihasilkan kaldu yang jernih, tulang tadi di blanch dengan air panas dan di cuci dengan air dingin 2-3 kali. Diberi air dingin didihkan kembali dan diberi sayuran penyedap. Lama memasak ± 2 ā 4 Kaldu putih sapi mudaSama dengan kaldu ayam, hanya tulang yang digunakan adalah tulang sapi muda dan lamanya antara 5 ā 6 Kaldu putih kambingSama dengan kaldu sapi muda, hanya penyedapnya ditambah cengkeh, waktu memasak 3 ā 4 Kaldu putih ikanUntuk membuat kaldu ini sebaiknya dipilih tulang ikan yang tidak berbau keras. Kakap sangat baik digunakan untuk membuat kaldu ikan, selain tulang, dapat juga digunakan kulit ataupun kepala ikan, waktu memasak 20 ā 30 Kaldu coklat brown stockKaldu coklat adalah cairan yang dihasilkan dari rebusan tulang dan aromatik sayuran yang sebelumnya dimasak dahulu sampai berwarna coklat dalam waktu tertentu. Cara membuat bahan supaya menjadi coklat warnanya dapat menggunakan alat oven dan selanjutnya diolah pada panci kaldu stock pot untuk mendapatkan warna yang lebih bagus dapat dengan menambahkan ātomato pasteā dan tomat segar. Kaldu ini dibuat dari tulang sapi yang di Roast di dalam oven, setelah berwarna coklat ditambahkan dengan mirepoix. 3. Teknik dasar membuat kaldu1. Kaldu Putih Sapi Bahan 7 kg tulang sapi - dipotong kecil-kecil400 gr bawang bombay - dipotong belah dua 200 gr wortel - kupas,cuci, potong dua100 gr seledri - cuci pakai gr bouqet garnis - Dibuat yang rapi40 g garamCara membuat 1. Masukkan 7 kg tulang sapi kedalam stock pot2. Tuangkan air dingin sampai permukaan tulang tertutup, panaskan hingga Cuci tulang sapi dengan air Buang air rebusan tulang sampai airnya bersih Tuangkan 15 l air dingin kedalam stock pot6. Tambahkan 30 g garam biarkan Angkat dan buang busa dan kotoran yang terapung dan turunkan temperatur sehingga tidak Bersihkan kotoran yang menempel didinding stock Tambahkan bouqet garnis,masak terus dengan api kecil 4-6 Angkat bouqet garnis setelah cukup Saring kaldu dengan kain Hasil akhir 10 Kaldu Putih AyamBahan 7 kg tulang ayam400 gr bawang bombay200 gr wortel100 gr seledri200 gr bouqet garnis15 l air30 gr garamCara membuat 1. Tempatkan tulang ayam dalam stock Tambahkan air dingin sebanyak permukaan tulang dan biarkan Cuci kembali dengan air Buang air perebus dan Isikan kembali 15 l air dingin kedalam stock Tambahkan 30 gram garam dan biarkan Angkat dan buang busa dan kotoran yang terapung8. Bersihkan pinggiran stock Masukkan bouqet garnis dan turunkan temperaturnya, masak selama 2-4 Angkat bouqet garnis setelah cukup Saring dengan kain Hasil akhir kaldu putih ayam 10 Kaldu Putih IkanBahan 1,5 kg tulang ikan30 gr margarin150 gr bawang daun diiris gr bawang bombay diiris gr seledri diiris gr merica biji digerus1 gr thyme1 gr bay membuat 1. Potong 1,5 kg tulang Rendam tulang ikan dengan air dingin selama ½ Panaskan 30 gr margarin didalan stock Tambahkan daun bawang,bawang bombay,seledri,mrica,thyme dan bay Tumis semua bahan selama 5 Tambahkan tulang ikan, dan tumis kembali selama 5 Tambahkan 5 liter air, didihkan, angkat minyaknya danrebus perlahan selama 20 Saring dengan kain saring, didihkan sekali lagi dan Hasil akhir kaldu putih ikan 5 Kaldu Coklat brown stockBahan 5 kg tulang sapi dipotong gr wortel potong bawang bombay belah gr dl minyak tomato gr bay gr thyme3 dl anggur l gr membuat 1. Panaskan oven pada 250°C dan siapkan roasting pan dengan sendok Tambahkan minyak gorerng dalam roasting pan dan masukkakn tulang sapi,masak sampai berwarna Tambahkan mirepoix,masak terus sampai mirepoix berwarna Buang minyak yang Tambahkan 250 gr tomato Tambahkan bumbu-bumbu daun,aduk-aduk terus sampai Masukkan 3 dl anggur putih diuapkan dan angkat sedimen yang mengendap pada roasting Pindahkan tulang tersebut kedalam stock pot dan tuangkan 15 liter Tambahkan garam dan biarkan Kemudian dimasak dengan api kecil selama 4-6 Angkat dan buang kotoran yang Saring dengan kain Hasil akhir kaldu coklat 7,5 Syarat kaldu yang baik 1. Jernih2. Bebas lemak3. Aroma PenilaianSoal 1. Sebutkan bahan dasar pembuatan kaldu serta jelaskan persyaratan dari bahan dasar Jelaskan bagaimana caranya agar didapatkan kaldu yang jernih, bebas lemak dan memiliki rasa yang Jelaskan langkah-langkah pembuatan kaldu Sebutkan ciri-ciri kaldu yang baik.
Permasalahan utama yang dihadapi mitra petani ikan nila di Desa Coppo tompong, Pangkep adalah biaya operasional pakan komersial tinggi, padahal pakan pellet komersial merupakan input produksi budidaya yang sangat menentukan tingkat pertumbuhan ikan. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani mitra adalah pembuatan pakan sederhana dengan memanfaatkan bahan baku yang ada di lingkungan sekitar petani. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam memproduksi pakan buatan murah. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri atas penyuluhan non teknis, penyuluhan teknis, kegiatan demonstrasi/praktik dan pendampingan. Kegiatan penyuluhan non teknis dilakukan untuk membuka wawasan kelompok tani tentang pentingnya pemberian pakan pada pemelihara ikan nila. Selain itu juga diharapkan peningkatan motivasi kerja serta pentingnya menumbuh-kembangkan minat berwirausahaan. Penyuluhan teknis terdiri atas pemilihan bahan baku pakan; menghitung kebutuhan bahan baku; penepungan; penimbangan; pencampuran pakan; pelleting pakan; penjemuran pakan; dan uji pakan secara fisik, kimia dan biologi. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa petani dapat menerima inovasi, mampu mempersiapkan bahan baku beserta sarana pendukung pembuatan pakan dan mampu melakukan pembuatan pakan murah. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 2 NOMOR 1 JUNI 2018 P-ISSN 2615-4323 Halaman 1-7 E-ISSN 2579-9797 Diterima Februari 2018 Disetujui Mei 2018 Dipublikasikan Juni 2018 Amrullah, M. Adnan B., Wahidah, Produksi Pakan Mandiri⦠1 Available at PRODUKSI PAKAN MANDIRI UNTUK BUDIDAYA IKAN NILA DI KABUPATEN PANGKEP Producing Fish Feed Locally for Tilapia Cultivation in Pangkep Regency Amrullah1, Mohammad Adnan Baiduri2, Wahidah3 Jurusan Perikanan Budidaya, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, Pangkajene Kepulauan, Jl. Poros Makasar-Pare Km 83, Pangkep, Sulawesi Selatan Koresponden author Amrullah ulla_285 ABSTRAK Permasalahan utama yang dihadapi mitra petani ikan nila di Desa Coppo tompong, Pangkep adalah biaya operasional pakan komersial tinggi, padahal pakan pellet komersial merupakan input produksi budidaya yang sangat menentukan tingkat pertumbuhan ikan. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani mitra adalah pembuatan pakan sederhana dengan memanfaatkan bahan baku yang ada di lingkungan sekitar petani. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam memproduksi pakan buatan murah. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri atas penyuluhan non teknis, penyuluhan teknis, kegiatan demonstrasi/praktik dan pendampingan. Kegiatan penyuluhan non teknis dilakukan untuk membuka wawasan kelompok tani tentang pentingnya pemberian pakan pada pemelihara ikan nila. Selain itu juga diharapkan peningkatan motivasi kerja serta pentingnya menumbuh-kembangkan minat berwirausahaan. Penyuluhan teknis terdiri atas pemilihan bahan baku pakan; menghitung kebutuhan bahan baku; penepungan; penimbangan; pencampuran pakan; pelleting pakan; penjemuran pakan; dan uji pakan secara fisik, kimia dan biologi. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa petani dapat menerima inovasi, mampu mempersiapkan bahan baku beserta sarana pendukung pembuatan pakan dan mampu melakukan pembuatan pakan murah. Kata kunci Pakan murah, ikan nila, Desa Coppo Tompong, Pangkep ABSTRACT Nile tilapia culture has been widely performed by many local farmers in Coppo Tompong village, Pangkep regency. However, most of their operational costs are allocated to provide fish diet. Consequently, the income of the local farmers from their own fish cultivation cannot be maximised. Therefore, an alternative low cost fish diet is required by formulating low cost locally ingredient for fish diet. The aim of this community engagement program was to improve the understanding and skills of local farmers in producing inexpensive fish meal. This program consisted of non-technical counselling, technical counselling, demonstration or practice activities and mentoring. Non-technical counselling was conducted to improve the knowledge of the local farmers related to the importance of feeding on farming Tilapia. Furthermore, it was also expected to increase the work motivation and entrepreneurship among local farmers. Technical counselling consisted of the selection of feed ingredients, calculated raw material requirement, milling, weighing, mixing, pelleting, and drying of feed. Physical, chemical, and biological tests of the formulated feed were conducted to evaluate the quality of formulated feed. In conclusion, farmers are able to apply the knowledge and skills, particularly in preparing raw materials and equipment for producing more affordable fish diet for aquaculture. Keywords Low-cost fish feed, Tilapia, Coppo Tompong Village, Pangkep JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 2 NOMOR 1 JUNI 2018 P-ISSN 2615-4323 Halaman 1-7 E-ISSN 2579-9797 Diterima Februari 2018 Disetujui Mei 2018 Dipublikasikan Juni 2018 Amrullah, M. Adnan B., Wahidah, Produksi Pakan Mandiri⦠2 Available at 1. PENDAHULUAN Ikan nila Oreochromis niloticus merupakan jenis ikan konsumsi yang dapat hidup di semua perairan, baik di perairan tawar, payau maupun laut. Teknologi budidaya ikan nila relatif mudah diserap dan diterapkan oleh masyarakat. Memiliki pasar yang luas, mulai dari pasar lokal hingga pasar ekspor dalam bentuk fillet, dapat diusahakan pada skala rumah tangga/usaha kecil, dan mampu menyerap tenaga kerja. Oleh karena itu budidaya ikan nila dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. Kabupaten Pangkajene Kepulauan Pangkep adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Terdiri atas 9 kecamatan, salah satu diantaranya adalah Kecamatan Mandalle dan Desa Coppo Tompong merupakan satu dari enam desa yang ada di Kecamatan Mandalle. Desa Coppo Tompong dan secara umum Kecamatan Mandalle di dominasi oleh persawahan dan tambak. Jumlah penduduk Desa Coppo Tompong pada tahun 2013 sebanyak jiwa, dengan tingkat rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 1,4%, penyebaran penduduk 397 jiwa per km2 persegi dan luas wilayah ± 5,323 km2. Budidaya ikan air tawar, terutama ikan nila merupakan salah satu kegiatan penting masyarakat di Kecamatan Mandalle terutama di Compo Toppong. Petani ikan nila yang menjadi mitra pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat PKM melakukan budidaya ikan nila masih pada skala ektensif. Permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah biaya operasional pakan komersial tinggi. Pakan pellet komersial memiliki harga yang mahal padahal pakan merupakan input produksi budidaya yang sangat menentukan tingkat pertumbuhan dan komponen biaya yang paling besar dalam kegiatan budidaya dengan kisaran 60-85% Suprayudi 2010. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani mitra adalah pembuatan pakan sederhana dengan memanfaatkan bahan baku yang ada di lingkungan petani. Produksi pakan murah oleh mitra akan menekan biaya operasional, tetapi kualitas pakan yang dihasilkan kualitas nutrisi yang baik. Bahan pakan yang digunakan mengandung protein tepung ikan, tepung kepala udang, karbohidrat tepung bungkil kedelai, mineral tepung tulang dan vitamin premix. Vitamin merupakan bahan organik yang penting untuk pertumbuhan, kesehatan, reproduksi dan pemeliharaan Halver and Hardy 2002. Bahan untuk pakan ikan ini merupakan bahan alternatif yang tidak memiliki nilai ekonomis, namun memiliki kualitas gizi yang baik sehingga dapat menekan biaya produksi. Tahapan yang akan dilakukan dalam pembuatan pakan murah adalah a memilih bahan baku pakan ikan, b menghitung kebutuhan bahan baku pakan yang sesuai dengan kebutuhan ikan, c melakukan penepungan, penimbangan, dan pencampuran pakan ikan d melakukan pelleting pakan, e melakukan uji pakan secara fisik, kimia dan biologis. Penyuluhan dilakukan untuk menjelaskan pentingnya pakan untuk pemeliharaan ikan, teknik penyimpanan pakan dan pemeriksaan kualitas pakan secara fisik, jenis pakan dan metode pemberian pakan. Tujuan JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 2 NOMOR 1 JUNI 2018 P-ISSN 2615-4323 Halaman 1-7 E-ISSN 2579-9797 Diterima Februari 2018 Disetujui Mei 2018 Dipublikasikan Juni 2018 Amrullah, M. Adnan B., Wahidah, Produksi Pakan Mandiri⦠3 Available at pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam memproduksi pakan buatan ikan murah dengan kandungan protein minimal 20%. 2. METODE PELAKSANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi dan pemecahan masalah yang telah direncanakan, maka tahapan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan terdiri atas penyuluhan non teknis, penyuluhan teknis, kegiatan demonstrasi/praktik dan pendampingan. Penyuluhan non teknis bertujuan untuk meningkatkan minat kewirausahaan masyarakat dan sikap terbuka petani untuk mengadopsi teknologi pembuatan pakan murah pada budidaya ikan nila. Penyuluhan teknis ini akan dilaksanakan untuk melakukan transfer teknologi pembuatan pakan murah kepada petani ikan nila sebagai masalah utama. Selanjutnya dilakukan kegiatan demonstrasi/praktek untuk meningkatkan keterampilan petani mitra maupun bukan mitra di Desa Coppo Tompong. Demonstrasi dan praktek produksi pakan murah akan melibatkan petani secara langsung, meliputi pemilihan bahan baku pakan, penepungan, penghitungan gizi, pembuatan ramuan pakan, pelleting, penjemuran pakan dan pengujian pakan. Pendampingan Setelah penyuluhan, demonstrasi dan praktik, maka akan dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan pada petani mitra pada semua tahapan dalam kegiatan budidaya ikan nila. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyuluhan Non Teknis Kegiatan penyuluhan telah dilakukan, penyuluhan non teknis dilakukan untuk membuka wawasan kelompok tani tentang pentingnya pemberian pakan pada pemelihara ikan nila. Secara umum petani di wilayah Desa Coppotompong dan masih memiliki banyak lahan disekitar rumah petani yang kurang produktif untuk dijadikan kolam ikan. Hal ini menjadi topik utama penyuluhan untuk melakukan diversifikasi usaha dan dapat dilakukan oleh kaum ibu maupun anak petani tanpa mengganggu kegiatan utama sebelumnya sebagai petani sawah. Dengan demikian maka keikutsertaan ibu-ibu petani dapat lebih produktif. Selain itu juga diharapkan peningkatan motivasi kerja serta pentingnya menumbuh-kembangkan minat berwirausahaan. Dijelaskan pula potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, potensi pasar ikan nila dan keuntungan yang dapat diperoleh serta keberlanjutan usaha. Kebutuhan Nutrisi dan Pemilihan Bahan Baku Pakan Beberapa persyaratan yang harus terpenuhi dalam pemilihan bahan baku untuk pembuatan pakan pellet ikan nila menurut Wilson 2002, diantaranya adalah 1 Bahan baku pakan merupakan bahan alternatif atau limbah dari bahan makanan manusia, diantaranya jagung, dedak halus, bungkil kacang kedelai, bungkil kacang tanah, hijauan, tepung ikan dan tepung tulang, 2 Bahan baku tersedia dalam waktu lama dan kontinyu, 3 Harga bahan baku harus murah 4 Kualitas gizi bahan baku harus terpenuhi, protein 20ā60% optimum 30ā36%, lemak 4ā18%, karbohidrat 10 ā50%, vitamin. JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 2 NOMOR 1 JUNI 2018 P-ISSN 2615-4323 Halaman 1-7 E-ISSN 2579-9797 Diterima Februari 2018 Disetujui Mei 2018 Dipublikasikan Juni 2018 Amrullah, M. Adnan B., Wahidah, Produksi Pakan Mandiri⦠4 Available at Kandungan protein pakan ikan nila berdasarkan SNI 01-7242-2006 minimal 25%. Hal yang sama pernyataan Jobling 1994 bahwa kebutuhan protein untuk ikan air tawar berkisar 25-35%, sedangkan menurut FAO 2016 berkisar 30-35%. Sedangkan berdasarkan sumber proteinnya, ikan nila mampu beradaptasi dengan jenis pakan yang bersumber dari bahan nabati seperti tepung kedelai, tepug jagung, tepung biji kapuk, tepung eceng gondok El-Sayed dan Tacon 1997;; lamtorogung dicampur cairan rumen Widyanti 2009; Eceng gondok Pratiwi 2015; tepung bioflok Pasha 2015; Ceratophyllum sp Alim 2016; rumput laut Putri 2017; Rifaldianto 2016. Retensi protein mengekspresikan besarnya tambahan protein tubuh dari protein yang dikonsumsi Soedibya 2013. Retensi protein yang tinggi akan menyebabkan ikan memanfaatkan lemak dan karbohidrat secara efektif sebagai sumber energi protein sparring effect dalam pakan, sehingga protein digunakan untuk pertumbuhan. Komponen pakan lainnya adalah karbohidrat. Kebutuhan karbohidrat ikan nila belum diketahui secara pasti, namun menurut FAO 2016, maksimal berkisar 40% dan lemak minimum 10-15%. Komponen vitamin dan mineral sangat kecil dosisnya dalam pakan, namun sangat penting untuk reproduksi, kesehatan dan metabolisme ikan. Selain komponen utama, faktor yang harus diperhatikan ketersediaannya dalam pakan adalah serat kasar, dengan kisaran 8-10% berat kering FAO 2016. Untuk memilih bahan baku pakan, kecernaan pakan harus pula dipertimbangkan. Kecernaan pakan ini merupakan tahap awal untuk mengevaluasi potensi bahan baku yang akan digunakan.. Kecernaan nutrient ini menunjukkan banyaknya banyaknya komposisi nutrient yang diserap dan digunakan untuk pertumbuhan serta proses metabolismenya Zhou et al. 2004; NRC 2011. Kecernaan tepung polar sebesar 82,87%, tepung bungkil kedelai 91,12% dan tepung ikan 83,53% Ribeiro et al. 2011. Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini terdiri atas pemilihan bahan baku pakan; menghitung kebutuhan bahan baku; penepungan; penimbangan; pencampuran pakan; pelleting pakan; penjemuran pakan; dan uji pakan secara fisik, kimia dan biologi pakan. Peramuan Pakan Tahap pertama dalam meramu pakan adalah menghitung kebutuhan bahan baku dengan menggunakan metode āBujur Sangkarā. Sedangkan pembuatan pakan mengacu pada SNI 01-7242-2006 tentang pakan buatan untuk ikan nila Oreochromis spp pada budidaya intensif. Tabel 1. Bahan baku untuk pembuatan pakan ikan dengan kandungan protein 25 % berdasarkan hasil perhitungan metode bujur sangkar. JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 2 NOMOR 1 JUNI 2018 P-ISSN 2615-4323 Halaman 1-7 E-ISSN 2579-9797 Diterima Februari 2018 Disetujui Mei 2018 Dipublikasikan Juni 2018 Amrullah, M. Adnan B., Wahidah, Produksi Pakan Mandiri⦠5 Available at Tanpa tepung jagung kuning Pelleting Pakan Pembuatan pakan bentuk pellet dilakukan dengan cara mencampur langsung bahan perekat dengan campuran bahan pakan pada saat masih kering. Apabila bahan perekat dipisahkan, maka bahan tersebut diseduh dengan air mendidih sampai mengental seperti lem encer. Setelah itu bahan perekat dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Pencampuran bahan dimulai dengan bahan yang volumenya sedikit sedangkan bahan berupa pasta dicampurkan paling akhir. Bahan perekat yang dibuat adonan tersendiri, dicampurkan paling akhir. Adonan yang masih kurang basah dapat ditambah air sedikit demi sedikit. Apabila bahan perekat dicampur langsung dengan bahan-bahan lainnya, maka pembuatan adonan dilakukan dengan menambahkan air panas ±1/4 berat bahan baku. Pengadukan dilakukan di atas api kecil dan dilakukan hingga terjadi perubahan warna. Setelah adonan dingin, dilakukan pencetakan dengan pencetak pellet dan akan diperoleh bentuk batangan-batangan. Batangan basah tersebut dipotong-potong sepanjang 3 cm. Pelet basah yang telah dipotong dijemur hingga kadar airnya mencapai 10- 20% yang ditandai dengan pelet yang keras dan mudah patah. Untuk membuat pakan bentuk remah dan tepung hanya dilanjutkan dengan menggiling pellet yang telah kering di atas dengan mesin penggiling. Ukuran butiran tergantung pada setelan gigi-gigi penggilas alat penggiling. Tepung kasar dan halus dipisahkan dengan ayakan. Pakan untuk benih berumur 20-40 hari, digunakan ayakan dengan mesh size 40-75µm atau 75-105 µm, sedangkan untuk benih berumur 40-80 hari, digunakan ayakan mesh size > 105 µm. Manajemen Pemberian Pakan Dosis pakan yang diberikan pada ikan disesuai dengan bobot ikan. Menurut Sumarno 1991, jumlah pakan yang sesuai dengan kapasitas lambung atau sesuai dengan waktu ikan membutuhkan pakan perlu diperhatikan karena hal ini akan menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pemberian pakan maupun dosis pakan. Secara umum pada umur 1-2 bulan ikan diberi pakan dengan dosis 5-10% dari bobot tubuh, sedangkan pada saat lebih dari umur 2 bulan diberi pakan dengan dosis 5% dari bobot tubuh perhari. Frekuensi pemberian pakan ikan adalah 2 kali per hari, yakni pagi dan sore hari. Pakan yang diberikan sebaiknya habis dalam 5 menit. Jika pakan tidak habis dalam 5 menit berarti ikan ada gangguan. Setiap kolam harus dibuatkan tabel pakan sendiri sesuai dengan kepadatan ikan yang ditebar dan target produksi. JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 2 NOMOR 1 JUNI 2018 P-ISSN 2615-4323 Halaman 1-7 E-ISSN 2579-9797 Diterima Februari 2018 Disetujui Mei 2018 Dipublikasikan Juni 2018 Amrullah, M. Adnan B., Wahidah, Produksi Pakan Mandiri⦠6 Available at Produksi Ikan Evaluasi terhadap pelaksanaan program adalah terlaksananya seluruh tahap kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan IbM, yang pada akhirnya akan terlihat pada terjadinya peningkatan produksi berupa hasil panen total ikan nila dan perbaikan kualitas hasil panen bobot ikan per ekor dalam satu siklus pemeliharaan. Hasil pengamatan kualitas air dan evaluasi produksi kegiatan PKM masing-masing dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2. Kisaran kualitas air pada kolam budidaya ikan nila di Desa Coppo Tompong, Kecamatan Mandalle, Pangkep. Alkalinitas total ppm CaCO3 Tabel 3. Evaluasi produksi kegiatan PKM produksi pakan ikan pada budidaya ikan nila di Desa Coppo Tompong, Kecamatan Mandalle, Pangkep. Padat tebar ikan 0,2 ha Size panen ikan 4 bulan 4. KESIMPULAN Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan maka disimpulkan - Petani dapat menerima inovasi tentang pentingnya diversifikasi usaha dalam kegiatan pertanian berdasarkan sumberdaya yang ada. - Petani telah mampu mempersiapkan bahan baku beserta seluruh sarana pendukung untuk pembuatan pakan. - Petani telah mampu melakukan pembuatan pakan murah dan pemeliharaan ikan nila. - 5. UCAPAN TERIMA KASIH Diucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat DRPM Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang telah mendanai kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat PKM ini. 6. DAFTAR PUSTAKA Alim, 2016. Evaluasi tepung Ceratophyllum sp sebagai bahan pakan untuk ikan nila Oreochromis niloticus. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor. El-Sayed, & Tacon, 1997. Fishmeal replacers for Tilapi; a review. Cah. Opt. Mediterran. 22; 205-224. Food and Agriculture Organization of the United Nations FAO 2016. Handbook of utilization of aquatic plants PartIII Water mineral and protein content and productivity of aquatic plants. [diacu 2017 Agustus] tersedia dari http/ JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 2 NOMOR 1 JUNI 2018 p-ISSN 2615-4323 Halaman 1-7 e-ISSN 2579-9797 Diterima Februari 2018 Disetujui Mei 2018 Dipublikasikan Juni 2018 Amrullah, M. Adnan B., Wahidah, Produksi Pakan Mandiri⦠7 Available at Halver, & Hardy, 2002. Fish Nutrition 3th ed.. New York-London Acadmic Press. Jobling, M. 1994. Food intake in fish. Norwegian College of fishery science NFH. University of Tromso 9037, Norway. [NRC] Nasional Research Counsil. 1993. Nutrient requirement of warm water fishes and shelfish. Nutritional academy of science, Washington 102p. Pasha, 2015. Kecernaan pakan dengan penambahan tepung bioflok dan pengaruhnya terhadap kinerja pertumbuhan ikan nila dan ikan mas. ikan nila. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Putri, 2017. Potensi penggunaan rumput laut Caulerpa lentillifera sebagai bahan baku pakan ikan nila Oreochromis niloticus. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Pratiwi, D. 2015. Pemanfaatan fitoremediator eceng gondok Eichornia crassipes dalam produksi ikan nila Oreochromis niloticus ukuran 5 cm. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Ribeiro, Lanna, Bomfim, Donzele, Quadros, M., Cunha, 2011. True and apparent of protein and amino acid of feed in nile tilapia. Revista Brasileira de zootecnia. 405. 939-946. Rifaldianto, Z. 2016. Pemanfaatn tepung rumput laut Rhodymenia sp pada pakan ikan Oreochromis niloticus sebagai peningkat pertumbuhan. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Soedibyo, 2013. Ikan nila gift Oreochromis niloticus yang diberi pakan mengandung probiotik. Jurnal Aquakultur indonesia. 122106-112. Standar Nasional Indonesia 01-2715-1996. 1996. Tepung ikan/bahan baku pakan. Direktorat Perbenihan, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Standar Nasional Indonesia 01-7242-2006. 2006. Pakan buatan untuk ikan nila Oreochromis spp. pada Budidaya Intensif.. Direktorat Perbenihan, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. Sunarno, 1991. Pemeliharaan ikan jelawat Leptobarsa hoeveni dengan frekuensi pemberian pakan berbeda. Bulletin Penelitian Perikanan Darat. 102 76-80 Widyanti, W. 2009. Kinerja pertumbuhan ikan nila Oreochromis niloticus yang diberi berbagai dosis enzim cair rumen pada pakan berbasis daun lamtorogung Leucaena leucocephala. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Wilson, 2002. Amino acids and proteins. Di dalam; Halver J, Hardy RW, editors. Fish Nutrition. ndon, New York Academic Press. hlm 143-179. Zhou, Tan, Mai, Liu, 2004. Apparent digestibility of select feed ingredients for juvenile cobia Rachycentron canadum. Aquaculture. 241441-451. ... Dijelaskan pula potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, potensi pasar ikan nila dan keuntungan yang dapat diperoleh serta keberlanjutan usaha. Amrullah et al., 2018 . ...Sutrianika SutrianikaRury FebrinaPenelitian ini bertujuan untuk menilai atau mengevaluasi hasil program pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kolam ikan penelitian menggunakan kualitatif penelitian evaluasi program menunjukkan dengan adanya evaluasi hasil,evaluasi proses dan evaluasi dampak pada evaluasi pengembangan kolam ikan nila sebagian besar sudah sesuai dengan tujuan program dengan apa yang evaluasi proses adanya pembinaan dan pelatihan dalam pengembangan kolam ikan,penyedian sarana dan prasarana sertapengembangan usaha kolam ikan yang merupakan strategi yang cukup baik terhadap pelaksanaan program pengembangan kolam ikan nila dan terdapat beberapa kendala pada evaluasi proses yaitu dari segi pemasaran hasil pembudidaya seperti pembeli yang tidak pasti, modal yang tidak jalan dan anggapan masyarakat terhadap pembudidayaan kolam ikan masih evaluasi dampak dalam pengembangan budidaya kolam ikan nila ini sudah membawakan dampak yang positif kepada masyarakat dalam pengembangan kolam ikan nila yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,membuka peluang usaha bagi masyarakat serta untuk mengatasi masalah pengangguran ekonomi.... Selain itu petani ikan di Kelurahan Sukamaju memperoleh pakan ikan yang mengandung kunyit untuk satu siklus pemeliharaan. Menurut Heriansah dan Aspari 2016 danAmrullah et al., 2018 pembuatan pakan dengan penambahan bahan alami seperti kunyit dan probiotik dapat meningkatkan kualitas pakan dan juga meningkatkan imunitas ikan. ...Morina RiauwatyYusni I. SiregarIsma Muyani Indra LesmanaSukamaju Village that is located in the Sail Sub Regency, Pekanbaru is potential for developing fish culture. The knowedge of the community in fish culturing method, however, is relatively low and to improve it, a socialization program has been conducted in July-September 2020. The community was trained to culture fish and fed the fish with turmeric enriched pellets through mentorial and practice in fish feed pellet manufacture and fish rearing. The progress was monitored weekly and evaluated by the 8th week. Results shown that the community was able make fish feed pellets and also able to culture the fish. The result of monitoring and evaluation shown that the fish farmer in Sukamaju Village is commited to develop the turmeric enriched fish fed pellet processing as the effort of program Kedung Ombo di Kabupaten Sragen telah dikembangkan untuk usaha budi daya perikanan dengan sistem keramba jaring apung KJA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan faktor yang mempengaruhi keuntungan budi daya ikan nila di KJA dan menganalisis saluran pemasaran ikan nila tersebut. Metode analisis data yang digunakan meliputi 1 analisis biaya dan pendapatan; 2 analisis R/C ratio; 3 analisis regresi linier berganda; serta 4 analisis pemasaran. Hasil analisis menunjukkan biaya usaha budi daya ikan nila sistem keramba jaring apung sebesar penerimaan dan pendapatan bersih Efisiensi usaha budi daya ikan nila sebesar 1,3. Faktor sosial ekonomi, seperti biaya pakan, biaya tenaga kerja, dan umur pembudi daya berpengaruh secara nyata terhadap keuntungan usaha budi daya ikan nila sistem keramba jaring apung. Saluran pemasaran tipe III pembudi daya ā konsumen luar Solo Raya merupakan saluran pemasaran paling efisien terpendek, dan mempunyai margin pemasaran yang paling rendah dan farmerās share paling tinggi. Oleh karena itu, rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan usaha budi daya ikan nila dengan melakukan pelatihan pembuatan pakan mandiri, sedangkan untuk meningkatkan pendapatan pembudi daya perlu diversifikasi usaha melalui usaha pemasaran ikan Tilapia Aquacuture Using Floating Net Cage System and Its Marketing in Sragen RegencyKedung Ombo Reservoir in Sragen regency have been develop aquaculture using the floating net cage system. This study aimed to analyze the tilapia culture using floating net cage system, analyze the factors influence to Tillapia aquaculture, and to analyze the marketing channel of tilapia floating net cage system. Data were collected and analyzed with various methods, includes1 Cost and benefit analysis; 2 R/C ratio; 3 Multiple linear regression analysis; and 4 marketing channel analysis. The results show that the cost of tilapia cuture is Rp131,481, revenue is Rp182,234, and net income is Rp50,753, The business efficiency of tilapia is Socio-economic factors such as feed cost, labor cost, and age of farmers are significantly influenced to the profits of tilapia fish farmers floating net cage system. The marketing channel type III farmers to consumers outside Solo Raya of tilapia is the most efficient marketing channel due to the lowest marketing margin and highest farmerās share. Therefore, recommendation for improving tilapia aquaculture is to conduct the training for independent feed production. Business diversification through marketing activitiy is intake in fish. Norwegian College of fishery science NFHM JoblingJobling, M. 1994. Food intake in fish. Norwegian College of fishery science NFH. University of Tromso 9037, requirement of warm water fishes and shelfish. Nutritional academy of scienceNasional Research Counsil. 1993. Nutrient requirement of warm water fishes and shelfish. Nutritional academy of science, Washington pakan dengan penambahan tepung bioflok dan pengaruhnya terhadap kinerja pertumbuhan ikan nila dan ikan mas. ikan nila. Tesis. Institut Pertanian BogorH K PashaPasha, 2015. Kecernaan pakan dengan penambahan tepung bioflok dan pengaruhnya terhadap kinerja pertumbuhan ikan nila dan ikan mas. ikan nila. Tesis. Institut Pertanian Bogor, penggunaan rumput laut Caulerpa lentillifera sebagai bahan baku pakan ikan nila Oreochromis niloticusN T PutriPutri, 2017. Potensi penggunaan rumput laut Caulerpa lentillifera sebagai bahan baku pakan ikan nila Oreochromis niloticus. Tesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
ikan yang baik digunakan untuk pembuatan stock adalah