KhotbahEksposisi Surat 1 Petrus Oleh: Pdt.Budi Asali, M.Div. 1 Petrus 1:1-2: 1 Petrus 1:3-12: 1 Petrus 1:13-25: 1 Petrus 2:1-3: 1 Petrus 2:4-5 IPetrus 5:1-11. Gembalakanlah kawanan domba Allah. 5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. 5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan 2Petrus 1:2. Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi e kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. f. Kiranya anugerah dan damai sejahtera melimpah bagimu dalam pengenalan akan Allah dan Yesus, Tuhan kita. Mudah-mudahan bertambah-tambahlah kepadamu anugerah dan sejahtera di dalam hal mengenal Allah dan Yesus, Tuhan kita. IlustrasiMembaca Alkitab. TRIBUNMANADO.CO.ID - Bacaan Alkitab hari ini terdapat dalam 2 Petru 2: 1-22 tentang Nabi-nabi dan guru-guru yang palsu. 1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan Vay Tiền Nhanh Chỉ Cáș§n Cmnd Nợ Xáș„u. Antes de Pedro iniciar sua longa dissertação acerca dos falsos profetas, ele estabelece as bases da natureza divina da Palavra de Deus Sabendo primeiramente isto que nenhuma profecia da Escritura Ă© de particular interpretação. Porque a profecia nunca foi produzida por vontade de homem algum, mas os homens santos de Deus falaram inspirados pelo EspĂ­rito Santo. 2 Pedro 120,21, Almeida Corrigida e Fiel Muitos erroneamente interpretam essa tradução literal como se o foco estivesse sobre a interpretação de um indivĂ­duo ao invĂ©s de estar sobre a origem e natureza das profecias em si. [
] Pedro nĂŁo estĂĄ falando sobre como as pessoas interpretam as palavras de profecia mas sobre a certeza das prĂłprias Escrituras. A NVI apresenta isso de maneira mais clara Antes de mais nada, saibam que nenhuma profecia da Escritura provĂ©m de interpretação pessoal, pois jamais a profecia teve origem na vontade humana, mas homens falaram da parte de Deus, impelidos pelo EspĂ­rito Santo. 2 Pedro 120,21, NVI Nessa tradução, a relação entre “interpretação” e o resto do verso Ă© percebida mais rapidamente. [
] Pedro continua a falar acerca de como as Escrituras vieram a existir nĂŁo como elas sĂŁo interpretadas, logo o sentido de “interpretação pessoal” Ă© decifrado nas palavras que se seguem “As Escrituras nĂŁo sĂŁo as opiniĂ”es dos profetas mas as palavras do prĂłprio Deus”. A ĂȘnfase de Pedro estĂĄ em negar a origem humana da palavra profĂ©tica, pois ele continua a dizer “pois jamais a profecia teve origem na vontade humana“. Os homens nĂŁo acordaram em uma manhĂŁ e pensaram “Acho que hoje vou escrever um pouco de Escrituras”. A constantemente repetida frase “A palavra do Senhor veio atĂ© mim, dizendo” argumenta a favor dessa verdade, pois com essas palavras o profeta estĂĄ reconhecendo que as palavras do Senhor nĂŁo vieram de dentro do homem mas de fora. Em sua origem primĂĄria, a Escritura nĂŁo Ă© da Terra mas do CĂ©u. Em contraste ao conceito de Escrituras humanamente originadas, Pedro afirma que os homens falaram por Deus como se, literalmente, tivessem sido “carregados” pelo EspĂ­rito Santo. Isso contradiz o que foi dito? NĂŁo. Os homens, de fato, falaram. As Escrituras estĂŁo em linguagem humana. As Escrituras tiveram autores humanos e eles nĂŁo eram apenas mĂĄquinas de ditado. Eles falavam em suas prĂłprias lĂ­nguas, a partir de seus contextos, inseridos em suas culturas, mas o que eles falaram, eles falaram por Deus e apenas na medida em que eles eram “carregados” ou movidos pelo EspĂ­rito Santo. Aqui estĂĄ o misterioso e ainda assim maravilhoso contato entre o humano e o divino na origem das Escrituras Enquanto os homens estĂŁo falando, eles estĂŁo fazendo isso sob o poder e direção do EspĂ­rito, para que o resultado desse milagre seja, como Paulo colocou, “respirada por Deus”. NĂŁo sĂŁo os homens em si que sĂŁo “inspirados” mas as Escrituras, o resultado dessa iniciativa divina de revelação. Trecho retirado do livro “Scripture Alone” escrito por James White. Traduzido por Erving Ximendes A ilustração do tesouro escondido e da pĂ©rola episĂłdio bĂ­blico Todas as passagens da BĂ­blia sobre o episĂłdio "A ilustração do tesouro escondido e da pĂ©rola". Mateus 13 44 O Reino dos cĂ©us Ă© como um tesouro escondido num campo. Certo homem, tendo-o encontrado, escondeu-o de novo e, entĂŁo, cheio de alegria, foi, vendeu tudo o que tinha e comprou aquele campo. 45 O Reino dos cĂ©us tambĂ©m Ă© como um negociante que procura pĂ©rolas preciosas. 46 Encontrando uma pĂ©rola de grande valor, foi, vendeu tudo o que tinha e a comprou. Leia os CapĂ­tulos Completos Mateus, CapĂ­tulo 13 Dalam bagian sebelumnya 24-8 kita sudah melihat perbedaan antara orang-orang Kristen dan mereka yang menolak Kristus. Bagi kita Kristus adalah baru penjuru, bagi mereka adalah batu sandungan. Perbedaan ini masih dilanjutkan dan ditekankan oleh Petrus di 29-10, sebagaimana tersirat dari penggunaan kata sambung “tetapi” di awal ayat 9 Petrus membandingkan mereka yang tidak taat kepada firman ayat 8 dengan mereka yang taat ayat 9-10; bdk. 27. Mengapa perbedaan ini perlu ditegaskan ulang? Hal ini tidak dapat dipisahkan dari situasi khusus yang dialami oleh penerima surat. Mereka adalah minoritas yang tinggal di tengah-tengah orang-orang lain yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus 211-12. Sudah sepantasnya kalau mereka menunjukkan gaya hidup yang berbeda dengan dunia. Walaupun demikian, gaya hidup Kristiani bukanlah sekadar aksesoris yang bersifat eksternal belaka. Gaya hidup ini muncul dari status atau identitas yang berbeda. Itulah yang sedang diajarkan oleh Rasul Petrus dalam pasal 29-10. Status mempengaruhi tingkah laku. Bagaimana identitas kita yang baru di dalam Kristus? Peranan apa yang seharusnya kita mainkan sesuai dengan identitas tersebut? Identitas baru ayat 9a Semua sebutan di ayat ini sebenarnya dahulu ditujukan pada umat Allah di Perjanjian Lama. Sama seperti umat Allah dahulu harus hidup berbeda dengan bangsa-bangsa kafir di sekeliling mereka, demikian pula kita perlu menunjukkan keunikan identitas kita melalui gaya hidup yang berbeda dengan dunia. Kesamaan ini menyiratkan bahwa umat pilihan dari dahulu sampai sekarang adalah berdasarkan pilihan ilahi lihat sebutan pertama di ayat 9a, bukan berdasarkan keturunan biologis maupun etnis Rom 96-7. Pertama, bangsa yang terpilih genos eklekton. Secara hurufiah sebutan ini berarti “umat pilihan” mayoritas versi Inggris “chosen race”. Kata genos biasanya menyiratkan hubungan darah relasi biologis, namun di teks ini kata genos diterapkan pada orang-orang Kristen karena kita semua telah dilahirkan kembali oleh Allah melalui firman-Nya yang kekal 123. Penambahan kata “terpilih” eklekton membuat sebuah kesejajaran antara Kristus dan umat-Nya Kristus adalah batu penjuru yang terpilih 24, 6, kita adalah umat yang terpilih 29a; bdk. 12. Identitas sebagai umat pilihan ini pernah dikenakan Allah pada umat Isreal di Ulangan 76 “Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya” juga Yes 4320. Alasan di balik pemilihan ini adalah anugerah Allah, bukan kelebihan manusia, sebagaimana dijelaskan selanjutnya “Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? Tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir” Ul 77-8. Prinsip pemilihan yang sama berlaku atas umat Allah di Perjanjian Baru. Kita dipilih berdasarkan rencana Allah 12 yang bersumber dari kasih dan kedaulatan-Nya Ef 14-5, 11. Perbuatan baik bukan alasan bagi pilihan ilahi atas kita 2 Tim 19 “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman “. Kesadaran tentang anugerah pemilihan inilah yang seharusnya mendorong kita untuk berbuat baik. Kita sudah dipilih dari antara orang-orang berdosa yang lain, karena itu kita pun selayaknya menunjukkan gaya hidup yang berbeda. Kedua, imamat yang rajani basileion hierateuma. Konsep tentang keimaman orang percaya ini sudah disinggung oleh Petrus di bagian sebelumnya 25. Kali ini dia menambahkan kata “rajani” untuk menyiratkan sisi kemuliaan atau kehormatan dari keimaman ini. Sama seperti Kristus adalah batu penjuru yang terpilih dan berharga 24, 6, demikian pula semua orang percaya yang dipergunakan dalam pembangunan rumah rohani itu. Sama seperti sebutan sebelumnya, sebutan “imamat yang rajani” dahulu juga dikenakan pada umat Allah di Perjanjian Lama. Dalam Keluaran 196 TUHAN berkata kepada bangsa Israel “Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus”. Yang menarik dari sebutan “imamat rajani” adalah penggabungan ide tentang imam dan raja sekaligus lihat Why 16. Hal ini pasti cukup mengagetkan bangsa Yahudi. Para imam hanya berasal dari keturunan Harun. Lebih jauh, jabatan “imam” dan “raja” tidak pernah dilekatkan pada orang yang sama. Beberapa raja yang mencoba mengambil peranan imam bahkan dihukum oleh Allah, misalnya Saul 1 Sam 138-14 dan Uzia 2 Taw 2616-21. Bagaimana kita bisa disebut sebagai raja dan imam sekaligus? Hal ini bersumber dari karya Yesus Kristus Zak 613. Ia adalah imam menurut peraturan Melkisedek Mzm 1104; Ibr 717. Sama seperti Melkisedek memegang dua jabatan tersebut secara sekaligus Kej 1418-20, demikianlah Kristus, demikianlah kita. Ketiga, bangsa yang kudus ethnos hagion. Pemunculan “imamat rajani” dan “bangsa yang kudus” di ayat ini sangat mirip dengan Keluaran 196 “Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus”. Ide tentang kekudusan di sini pasti merujuk pada pemisahan dan pengkhususan dipisahkan dari bangsa-bangsa lain dan dikhususkan untuk Allah istilah Latin sacrum. Pada gilirannya pemisahan dan pengkhususan ini harus diwujudkan melalui kekudusan secara moral istilah Latin sanctum. Karena yang memanggil kita adalah Allah yang kudus, maka kita harus menjadi umat yang kudus bagi Dia 1 Pet 115 “Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu”. Perintah ini sangat penting karena penerima surat ini berada di tengah-tengah bangsa kafir yang memfitnah dan menganiaya mereka 211-12; 316. Mereka tidak boleh membuka celah untuk diserang dan dijatuhkan. Keempat, umat kepunyaan Allah laos eis peripoiēsin. Sebutan ini pun berakar dari Perjanjian Lama. Umat Allah disebut sebagai “umat yang telah Kubentuk bagi-Ku” Yes 4321 LXX laon mou hon periepoiēsamen. Di tempat lain ungkapan laos periousios lit. “umat kepunyaan/umat yang spesial” juga dikenakan pada umat Israel Kel 195; Ul 76; 142; 2618. Inti dari akar kata periousios atau peripoiēƍ adalah “memperoleh” 1 Tes 59; 2 Tes 214; Ibr 1039, sehingga laos eis peripoiēsin lebih tepat diterjemahkan “umat yang diperoleh-[Nya]”. Dengan kata lain, Allah melakukan sesuatu sehingga kita bisa menjadi milik-Nya. Bagaimana kita bisa menjadi umat kepunyaan Allah? Titus 214 menjelaskan bahwa semua ini karena karya Yesus Kristus “yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri heautƍ laon periousion, yang rajin berbuat baik”. Gereja adalah kawanan domba Allah yang diperoleh dengan darah-Nya sendiri Kis 2028; LAITB “darah Anak-Nya sendiri”, tapi semua versi Inggris dengan tepat menerjemahkan “darah-Nya sendiri”. Efesus 114 juga menegaskan bahwa “penebusan yang menjadikan kita milik Allah”. Peranan di dalam identitas yang baru ayat 9b-10 Identitas atau status yang baru di dalam Kristus tidak hanya sekadar penambahan sebutan bagi orang Kristen. Semua itu bukan gelar-gelar kosong yang tanpa makna. Semua itu juga bukan untuk kebanggaan kita belaka. Tujuan dari pemberian identitas yang baru berpusat pada Allah theosentris. Sesuai dengan identitas yang baru di dalam Kristus, kita harus memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar 29b. Kata “memberitakan” exangellƍ dalam Perjanjian Baru hanya muncul dua kali. Pemunculan yang lain berkaitan dengan aktivitas para murid yang memberitakan Injil Yesus Kristus ke seluruh dunia Mar 168. Dalam Perjanjian Lama LXX kata ini seringkali dikaitkan dengan kekaguman dan pujian terhadap sifat dan perbuatan Allah yang hebat dalam konteks ibadah Mzm 915; 7015; 7328 7228; 7913 7813; 10722 10622; 11913 11813; Sir 184; 3910; 4415. Dari penggunaan kata exangellƍ yang sangat luas ini, kita sebaiknya memahami aktivitas “memberitakan” exangellƍ dalam konteks kesaksian kepada orang lain maupun pujian kepada Allah. Yang kita beritakan adalah “perbuatan-perbuatan yang besar” LAITB, tas aretas. Teks Perjanjian Lama yang paralel dan sangat mungkin menjadi sumber kutipan bagi Petrus adalah Yesaya 4321 “umat yang Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyuran-Ku” [tas aretas mou]. Jika Petrus memang memikirkan Yesaya 4321, maka “memberitakan perbuatan-perbuatan Allah” mempunyai arti yang sama dengan “memuliakan Allah”, sebagaimana disiratkan dalam Yesaya 4212 “Biarlah mereka memberi penghormatan lit. “kemuliaan” kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau” tas aretas
anangelousin. Berdasarkan hal ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan dari pemberitaan ini adalah kemuliaan Allah. Bagaimana cara kita memuliakan Allah? Rasul Petrus menyinggung tentang beberapa hal yang bisa menjadi sarana kemuliaan bagi Allah. Melalui kesalehan kita orang-orang lain bisa datang kepada Allah dan memuliakan Dia 212; 31-2. Kita juga bisa memuliakan Allah melalui pelayanan 411 maupun penderitaan kita sebagai orang benar 414, 16. Perbuatan-perbuatan Allah yang hebat dan perlu diberitakan tas aretas pasti sangat banyak. Di antara semua keajaiban itu, Petrus membicarakan tentang keselamatan rohani 29b-10. Keselamatan ini dikiaskan dengan perubahan “dari gelap” menjadi “terang”. Allah adalah Pribadi yang memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terang 29b. Tatkala kita dahulu berada dalam kegelapan dan belum menjadi umat Allah, kita dikuasai oleh kebodohan 114; 215, mewarisi kehidupan yang sia-sia 118, dan memuaskan hawa nafsu 43. Sekarang kita bukan hanya berada dalam terang, melainkan “terang yang ajaib” 29b. Keselamatan rohani juga digambarkan dengan perubahan status dari “bukan umat” menjadi “umat Allah” 210. Apa yang dituliskan Petrus di sini merupakan penggenapan dari nubuat ilahi di Hosea 19-10 bdk. Rom 925-26. Allah berkenan menjadikan kita umat-Nya, walaupun kita dahulu bukan milik-Nya 210. Hal ini dilakukan-Nya bukan karena kesalehan dan kebaikan kita, melainkan berdasarkan belas-kasihan-Nya semata-mata 210 “yang dahulu tidak dikasihi, tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan”; bdk. Hos 26. Dahulu kita sesat seperti domba yang tidak memiliki gembala, tetapi sekarang kita sudah bersama Gembala Agung segala domba 225; 54. Berbeda dengan para pengkhotbah modern yang menempatkan mujizat dan berkat materi sebagai fokus pemberitaan, Petrus memilih menekankan keselamatan rohani kita. Keselamatan adalah karya Allah yang ajaib. Karya ini tidak dapat ditiru oleh Iblis. Walaupun Iblis bisa menawarkan hal-hal ajaib, kemakmuran, popularitas, keselamatan fisik, dan kesehatan, tetapi ia tidak mungkin bisa memberikan kehidupan kekal. Jadi, beritakan keselamatan itu melalui perkataan dan perbuatan kita. Amin. Soli Deo Gloria. 1 Portanto, livrem-se de toda maldade e de todo engano, hipocrisia, inveja e toda espĂ©cie de maledicĂȘncia. 2 Como crianças recĂ©m-nascidas, desejem de coração o leite espiritual puro, para que por meio dele cresçam para a salvação, 3 agora que provaram que o Senhor Ă© bom. 4 À medida que se aproximam dele, a pedra viva - rejeitada pelos homens, mas escolhida por Deus e preciosa para ele -, 5 vocĂȘs tambĂ©m estĂŁo sendo utilizados como pedras vivas na edificação de uma casa espiritual para serem sacerdĂłcio santo, oferecendo sacrifĂ­cios espirituais aceitĂĄveis a Deus, por meio de Jesus Cristo. 6 Pois assim Ă© dito na Escritura "Eis que ponho em SiĂŁo uma pedra angular, escolhida e preciosa, e aquele que nela confia jamais serĂĄ envergonhado". 7 Portanto, para vocĂȘs, os que creem, esta pedra Ă© preciosa; mas, para os que nĂŁo creem, "a pedra que os construtores rejeitaram tornou-se a pedra angular" 8 e "pedra de tropeço e rocha que faz cair". Os que nĂŁo creem tropeçam, porque desobedecem Ă  mensagem; para o que tambĂ©m foram destinados. 9 VocĂȘs, porĂ©m, sĂŁo geração eleita, sacerdĂłcio real, nação santa, povo exclusivo de Deus, para anunciar as grandezas daquele que os chamou das trevas para a sua maravilhosa luz. 10 Antes vocĂȘs nem sequer eram povo, mas agora sĂŁo povo de Deus; nĂŁo haviam recebido misericĂłrdia, mas agora a receberam. Leia o capĂ­tulo completo 1 Pedro 2 Esta passagem em outras versĂ”es da BĂ­blia1 Deixando, pois, toda a malĂ­cia, todo o engano, e fingimentos, e invejas, e toda a maledicĂȘncia,2 desejai como meninos recĂ©m-nascidos, o puro leite espiritual, a fim de por ele crescerdes para a salvação,3 se Ă© que jĂĄ provastes que o Senhor Ă© bom;4 e, chegando-vos para ele, pedra viva, rejeitada, na verdade, pelos homens, mas, para com Deus eleita e preciosa,5 vĂłs tambĂ©m, quais pedras vivas, sois edificados como casa espiritual para serdes sacerdĂłcio santo, a fim de oferecerdes sacrifĂ­cios espirituais, aceitĂĄveis a Deus por Jesus Por isso, na Escritura se diz Eis que ponho em SiĂŁo uma principal pedra angular, eleita e preciosa; e quem nela crer nĂŁo serĂĄ E assim para vĂłs, os que credes, Ă© a preciosidade; mas para os descrentes, a pedra que os edificadores rejeitaram, esta foi posta como a principal da esquina,8 e Como uma pedra de tropeço e rocha de escĂąndalo; porque tropeçam na palavra, sendo desobedientes; para o que tambĂ©m foram Mas vĂłs sois a geração eleita, o sacerdĂłcio real, a nação santa, o povo adquirido, para que anuncieis as grandezas daquele que vos chamou das trevas para a sua maravilhosa luz;10 vĂłs que outrora nem Ă©reis povo, e agora sois de Deus; vĂłs que nĂŁo tĂ­nheis alcançado misericĂłrdia, e agora a tendes Almeida Revista e Atualizada1 Deixando, pois, toda malĂ­cia, e todo engano, e fingimentos, e invejas, e todas as murmuraçÔes,2 desejai afetuosamente, como meninos novamente nascidos, o leite racional, nĂŁo falsificado, para que, por ele, vades crescendo,3 se Ă© que jĂĄ provastes que o Senhor Ă© E, chegando-vos para ele, a pedra viva, reprovada, na verdade, pelos homens, mas para com Deus eleita e preciosa,5 vĂłs tambĂ©m, como pedras vivas, sois edificados casa espiritual e sacerdĂłcio santo, para oferecerdes sacrifĂ­cios espirituais, agradĂĄveis a Deus, por Jesus Pelo que tambĂ©m na Escritura se contĂ©m Eis que ponho em SiĂŁo a pedra principal da esquina, eleita e preciosa; e quem nela crer nĂŁo serĂĄ E assim para vĂłs, os que credes, Ă© preciosa, mas, para os rebeldes, a pedra que os edificadores reprovaram, essa foi a principal da esquina;8 e uma pedra de tropeço e rocha de escĂąndalo, para aqueles que tropeçam na palavra, sendo desobedientes; para o que tambĂ©m foram Mas vĂłs sois a geração eleita, o sacerdĂłcio real, a nação santa, o povo adquirido, para que anuncieis as virtudes daquele que vos chamou das trevas para a sua maravilhosa luz;10 vĂłs que, em outro tempo, nĂŁo Ă©reis povo, mas, agora, sois povo de Deus; que nĂŁo tĂ­nheis alcançado misericĂłrdia, mas, agora, alcançastes Almeida Revista e Corrigida Portanto, irmĂŁos, empenhem-se ainda mais para consolidar o chamado e a eleição de vocĂȘs, pois se agirem dessa forma, jamais tropeçarĂŁo,2 Pedro 110

ilustrasi 1 petrus 2 1 10