Merekapergi keluar dan menjadikannya sesuatu." 19. "Kesederhanaan adalah kecanggihan yang utama." 20. "Semua pengetahuan kita berasal dari persepsi kita." 21. "Pada saat saya berpikir bahwa saya telah belajar bagaimana hidup, sebenarnya saya telah belajar cara untuk mati." 22. "Pengetahuan tentang segala hal adalah sebuah kemungkinan." 23.
Yangpaling dasar adalah, lewat guru, kita bisa membaca, menulis, dan berhitung. Lewat gurulah kita bisa bertanya tentang segala sesuatu yang belum kita ketahui. Guru di sini bukan hanya sosok yang ada di sekolah, tetapi di rumah, pesantren, majelis taklim, musholla, masjid, maupun di tengah masyarakat.
untuksegala sesuatu yang ada di bawah langit ada waktunya, hidup adalah sebuah pilihan, tapi segala sesuatu ada waktunya, hidup adalah sumber inspirasi, tapi segala sesuatu ada masanya, hidup itu seperti lingkaran, tak berujung, tak pernah berakhir, ada masanya diatas,
Yeremia29:11. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. For I know the plans I have for you, declares the Lord, plans for welfare and not for evil, to give you
Jikasahabat menginginkan sesuatu ada pada orang lain, maka adakan dulu sesuatu itu pada diri sahabat. yakinlah semua indah pada waktunya. untuk seseorang yang Allah siapkan untukku Alkisah, di sebuah taman kota itu, duduklah dua orang bersahabat : berkicau tentang segala sesuatu! Setelah sekian waktu memuntahkan segala anekdot, elegi
Vay Nhanh Fast Money. Oleh Jekson Pardomuan Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai Pengkhotbah 3 11 Ada banyak hal yang membuat kita terkadang menjauh dari Tuhan. Saat sudah berdoa dengan sungguh-sungguh dan memohon kepada Tuhan agar diberkati dan diberikan jalan keluar untuk sebuah persoalan. Tapi tetap saja setelah berdoa beberapa kali terkadang kita belum juga mendapatkan apa-apa atau jawaban dari Tuhan. Kejadian seperti ini banyak dialami oleh anak Tuhan dalam menjalani kehidupan pribadi dan kehidupan keluarganya. Kita seringkali tidak sadar dengan apa yang kita lakukan. Kita terlalu repot dan suka protes kepada Tuhan sementara apa yang kita lakukan belum ada apa-apanya dihadapan Tuhan. Padahal, kita semua tahu bahwa setiap hal ada waktunya, baik pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak. Itulah yang dituliskan dalam Pengkhotbah pasal 3. Ini bukan hanya gambaran yang ada dalam hidup, inilah gambaran yang diberikan Tuhan. Sebagian besar dari kita mengetahui bahwa “Tuhan mengasihi Anda dan memiliki rencana yang indah untuk hidup Anda.” Banyak orang berpikir kalau kitab Pengkhotbah merupakan kitab yang murung dan pesimis karena dengan keterbatasan penulis – yaitu hanya hal yang ada “dibawah matahari” saja atau yang terlihat saja dalam hidup – penemuannya murung dan pesimis. Tapi itu bukan pesan dari kitab ini. Tuhan ingin kita memiliki sukacita dan adalah rencana-Nya untuk memberikan semua itu. Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; Pengkhotbah 31-3. Kalau setiap orang mengetahui bahwa suatu saat hidupnya akan mengalami banyak permasalahan, maka ia akan berkata lebih baik tidak lahir ke dunia ini. Tidak ada seorangpun yang minta dilahirkan; itu sesuatu yang berada diluar kekuatan kita. Tidak ada yang minta mati; itu dilakukan pada kita oleh Tuhan. Inilah cara kita seharusnya memandang hal ini sebagai daftar yang Tuhan ingin kita lakukan. “Ada waktu untuk menanam dan menuai.” Setiap hal harus dilakukan pada waktunya. Jika anda tidak melakukannya pada waktu yang tepat anda akan mengalami masalah. Cobalah menanam dimusim panas saat tanah gersang dan tidak ada sumber air sama sekali, maka tanaman tidak akan tumbuh. Setengah dari kesulitan yang dialami dalam dunia ini adalah kita terus menerus berusaha mengatur waktu menurut kemauan kita. Tapi Tuhan sudah merencanakan waktunya. Padahal, jauh didalam lubuk hati kita sudah mengetahui bahwa setiap hal sudah ada waktunya. “Ada waktu untuk membunuh dan menyembuhkan” Itu mungkin terdengar aneh untuk kita, tapi proses kematian berjalan bersamaan dengan proses kehidupan. Dokter mengatakan kepada kita bahwa setiap 7 tahun semua sel dalam tubuh kita akan mati. Tapi tubuh kita tidak mati. Keadaan anda sekarang sama seperti 7 tahun yang lalu. Bagaimana kita bisa mengerti kenyataan pergantian sel dari memori lalu dan sekarang namun meÂmori lama masih ada dan tetap sama? Ada waktu untuk membunuh dan menyembuhkan” Tuhan yang mengaÂturnya. Semua hal yang terjadi di dalam kehidupan kita jika direnungkan dengan baik-baik akan tepat. Tidak ada orang yang bisa lari dari kesakitan dan penderitaan hidup, itulah yang dikatakan disini. Tuhan menentukan hal itu untuk kita. Buktinya ketika Anak-Nya datang. Dia tidak diberikan kehidupan yang indah dan menyenangkan, bebas dari pergumulan dan kesakitan. Tidak, dia adalah, "seorang manusia yang menderita dan banyak pergumulan,". Ada waktu berdiam dan ada waktu untuk bicara," Ada waktu dimana kita mengetahui sesuatu, gosip, dan kita seharusnya tidak mengatakannya. Ada waktu kita harus bicara, ketika suatu hal yang kita simpan akan menyeÂbabkan seseorang celaka atau menunjukan kebenaran; waktunya untuk bicara. Sesungguhnya engkau akan menÂjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak perÂcaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya." Lukas 1 20. Dimana pun kita berada, ada banyak hal yang harus kita perhatikan. Ibrani 4 16 menuliskan “Sebab itu mariÂlah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” Tuhan sudah punya rencana yang indah terhadap kehidupan kita. Serahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Masalahnya apakah itu juga rencana kita bagi masa depan kita. Jika kita diberikan hak itu maka tidak ada kesenangan sama sekali dalam hidup kita. Tapi itu akan menghancurkan kita. Tuhan tahu kalau kita semua memiliki rencana-rencana indah terhadap masa depan anak-anak kita atau rencana terhadap masa depan kita. Lantas, kalau pada waktu yang kita rencanakan, keinginan kita tidak terwujud apakah kita langsung berkata bahwa Tuhan tidak benar menjawan doa kita. Kita tidak bisa mengetahui semua jawaban dan misteri hidup. Itulah mengapa Alkitab selalu berkata bahwa kita harus mempercayakan Firman Tuhan dalam kehidupan yang tidak kita mengerti. Yesus mengatakannya berkali-kali bahwa hiduplah beriman seperti anak kecil. Seorang anak kecil dalam tangan bapanya tidak menyadari banyak hal yang sudah diketahui ayahnya. Tapi, berdiam dalam tangan ayahnya, dia tetap tenang melihat misteri terungkap sewaktu dia bertumbuh, percaya pada hikmat ayahnya. Itulah hidup beriman dan itulah yang kita lakukan dalam pengalaman kita. Berserah kepada Tuhan dengan sepenuh hati dan meyakinkan diri bahwa Tuhan akan menjawab segala keinginan kita tepat pada waktunya. Tuhan hanya meminta kita hidup benar dan menjalankan perintah-Nya. Bersyukur senantiasa dan selalu berpengharapan kepada Tuhan lewat doa dan perbuatan baik. Amin.
Teks dari Kitab Pengkhotbah 31-15 merupakan satu kesatuan perikop yang dibuat oleh ahli Kitab Suci. Di dalamnya termuat nasehat atau kebijaksanaan yang intinya mau mengatakan bahwa "segala sesuatu ada waktunya". Teks ini menggambarkan perkara-perkara yang konkret dan praktis. Di dalamnya mau menekankan bahwa Allah telah mengatur segala sesuatu. Allah menetapkan waktu yang tepat untuk setiap peristiwa. Hal ini mengandaikan manusia mau berserah kepada Allah dan percaya sepenuhnya kepada Allah. Peristiwa yang baik maupun yang buruk merupakan dua hal yang mutlak ada. Hal ini sungguh dimengerti oleh Pengkhotbah. Peristiwa baik dan buruk harus diterima dan dijalani.
Tuntunan Tuhan bulan November – Rev. Nehemia Lolowang SEGALA SESUATU ADA WAKTUNYA PKH 3 1 – 15 PENGKOTBAH 3 1 – 11 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam ; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka . Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Minggu lalu saya mengikuti Seminar Pertumbuhan Gereja yang berlangsung di Kuala Lumpur dan dihadiri oleh banyak pendeta dari berbagai negara. Dalam Seminar tersebut diingatkan tentang dua hal penting yang sering terlupakan, yaitu tentang generasi muda dan tentang disiplin para pelayan Tuhan. Bukan kebetulan jika pada Thanksgiving Conference yang akan diadakan oleh gereja kita tanggal 27-28 November ini juga akan membahas hal yang sama, bahwa kita semua harus mengerti tentang disiplin dan value / nilai. Pada seminar tersebut, ada beberapa orang yang saya lihat tidak serius mengikuti seminar dan ada yang duduk-duduk di luar ruangan. Keadaan ini sangat memprihatinkan. Saya berdoa agar jangan sampai kita kehilangan visi dan kehilangan fokus / tujuan hidup kita. Kita harus mengerti arti hidup ini, pegang terus iman percaya kita. Paulus adalah rasul yang luar biasa dalam memberitakan firman, namun ia berkata bahwa ia berusaha agar jangan sampai ia sendiri ditolak. Petrus juga berkata “jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan ….” 1 Pet 4 18. Oleh karena itu, “…..betapa suci dan salehnya kamu harus hidup.” 2 Pet 3 11. Mari kita semua belajar untuk disiplin dan belajar menghargai menghargai waktu, menghargai orang lain, menghargai firman, menghargai nilai pengorbanan Yesus bagi hidup kita. Generasi muda harus diajarkan untuk memberi bagi Tuhan sejak dini dan ini adalah tugas kita sebagai para orang tua. Kita semua harus menggunakan waktu kita sebaik-baiknya untuk belajar firman agar kita diperlengkapi dengan firman Tuhan, karena kita semua diutus untuk melakukan misi Tuhan. Matius 28 18 – 20 Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. China yang dahulunya adalah negara komunis dan tertutup bagi Injil, saat ini telah menjadi negara yang mengirimkan missionaries ke seluruh dunia. Jangan sampai kita tertinggal dalam kegerakan Tuhan, ini waktunya untuk menerima visi Tuhan dan melakukan misi-Nya. • Tujuan duniawi di luar Tuhan tidak pernah membawa kebahagiaan uang, kemasyuran, kekuasaan, keberhasilan, hikmat manusia. • Sebuah hidup yang sepenuhnya tunduk dan setia kepada Allah akan membawa sukacita dalam hidup. • Kita masih dapat menikmati hidup walaupun kadang kita mendapat kesukaran. • Semakin dekat kita berjalan bersama dengan Tuhan, maka kita akan semakin menyadari berkat-berkat-Nya dalam hidup kita. Kapan waktunya anak-anak Tuhan maju dan naik ? 1. Sekaranglah waktu perkenanan itu 2 Kor 6 2 – 10 Mari kita semua berupaya agar jangan sampai pelayanan kita dicela, melainkan marilah kita dalam segala hal menunjukkan bahwa kita adalah pelayan Allah, yaitu dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan, kesukaran, menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa, dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik, dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah, ketika dihormati atau dihina, ketika dipuji atau diumpat. 2. Waktunya telah singkat 1 Kor 7 24 – 31 Hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil. Jangan terikat dengan barang-barang duniawi sebab dunia yang kita kenal ini akan berlalu. 3. Bersukacita dan bergembira dalam pelayanan kita PKH 312-13,22 ; PKH 517-19 4. Menikmati berkat yang Tuhan berikan PKH 6 2 Jika kita memiliki harta benda di dunia dan kuasa untuk menikmatinya, itu juga adalah karena kasih karunia dari Tuhan. Salomo adalah seorang raja yang sangat terkenal dengan hikmat dan kekayaannya. Ia memulai tulisannya dalam kitab Amsal dengan “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan…” Ams 17. Salomo juga menulis kitab Pengkhotbah dan ia mengakhiri kitab ini dengan “ Akhir kata dari segala yang didengar ialah takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya karena ini adalah kewajiban setiap orang Pkh 1213”. Jadi, takut akan Tuhan-lah yang seharusnya memulai dan mengakhiri perjalanan iman kita. Mari kita semua mempergunakan waktu kita hanya untuk mencari satu nama, pergi dan memberitakan satu nama, dan memuliakan hanya satu nama, yaitu nama Yesus. Other posts in Monthly Theme [postlist id=1740]
Skip to content Segala Sesuatu Ada Waktunya Pengkhotbah 31-15 AT Allah memberikan masa musim dan waktu yang dapat berubah-ubah untuk menyadarkan manusia bahwa manusia terbatas, dan menyadarkan bahwa hidup manusia di bawah kendali Allah. AK Kita harus menyadari bahwa hidup manusia terbatas dan ada kuasa Allah yang tak terbatas yang selalu pegang kendali kehidupan kita. Tujuan Mengingatkan jemaat bahwa Allah pegang kendali atas segala hal yang ada di dunia ini, sehingga sebagai manusia kita harus selalu hidup takut akan Dia. Pendahuluan Kehilangan orang yang sangat kita sayangi tentu bukan hal yang mudah untuk diterima. Apalagi ketika kita harus kehilangan rekan, sahabat, anak, cucu dan saudara yang sangat kita sayangi. Bagi kedua orang tua Daniel bukan sesuatu hal yang mudah untuk menerima seorang anak yang telah mereka besarkan sampai di usianya yang menginjak 23 tahun. Tentu menjadi pukulan telak bagi kedua orang tua Daniel, saudara kita terkasih. Dia seorang anak yang luar biasa di dalam pelayanan. Daniel adalah pribadi yang sering dipandang sebelah mata ketika dia melayani, karena dia melayani sebagai soundman di gereja. Tetapi teladan yang dia berikan melalui komitmen nya di dalam pelayanan. Di saat sudah telampau lelah dengan kegiatan kampus, namun ketika ada tugas pelayanan dia tetap setia untuk melayani dengan kelelahan tubuhnya. Bahkan ketika kita melihat begitu banyak orang yang hadir di dalam ibadah penghiburan di rumah duka sekarang ini, menunjukkan kepada kita betapa kehidupan Daniel sangat berdampak bagi banyak orang. Meskipun dia telah tiada sekarang secara fisik, tetapi warisan keteladanannya selama hidup tetap ada dan akan selalu ada dipikiran setiap kita saudara, rekan, sahabat dan terlebih lagi kedua orang tuanya. Saudara-saudara, kita seringkali tidak dapat mengerti akan ketetapan Tuhan. Seringkali kita berpikir Tuhan jahat ketika kita kehilangan orang yang kita sayangi, karena kita merasa belum siap terlebih lagi ketika kita kehilangan seorang anak yang usianya masih relatif muda. Apa yang harus kita perbuat ketika Tuhan mengizinkan kita untuk kehilangan orang yang sangat kita kasihi? Apakah berhak kita protes akan keputusan Tuhan? Apakah ketika sedang mengalami duka, lalu kita akan berkata Tuhan jahat? Kita harus mengerti bahwa Allah yang pegang kendali atas segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini. Menciptakan kebutuhan pendengar Saudara-saudara apabila kita meyakini bahwa Allah yang pegang kendali akan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, maka kita tidak seharusnya meragukan Allah dengan kuatir ketika menghadapi permasalahan kehidupan dan dukacita yang sedang kita alami. Tidak berhak kita untuk memprotes segala hal yang Allah izinkan untuk kita alami dulu, sekarang dan sampai kapanpun. Amanat Khotbah Jika demikian, pelajaran apa yang dapat kita peroleh, ketika kita harus kehilangan sahabat kita terkasih, saudara dan anak tersayang kita? Kalimat Peralihan I. Menyadari segala sesuatu ada waktunya Pengkhotbah 31-11 Penjelasan Seringkali kita menganggap Tuhan baik ketika kita menerima kelahiran seorang anak, dapat hadiah mobil, naik kelas, dalam kondisi kesehatan yang baik, dan begitu banyak lagi. Tetapi kita dengan cepat juga akan berkata bahwa Tuhan itu jahat ketika Tuhan ijinkan ada dukacita, terlebih kehilangan orang yang kita sayangi. Di Pengkhotbah 32a dikatakan “Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal,” Kita menjadi manusia yang kurang ajar kepada Tuhan ketika kita berani mengatakan bahwa Tuhan jahat dan tidak mempedulikan hati kita ketika kita sedang mengalami hal yang mendukakan hati kita. Kita seakan memprotes ketetapan Allah di dalam hidup kita. Kita sering kali menganggap Allah sedang mempermainkan hati kita dengan kondisi kehidupan yang dapat berubah dengan cepat dan tidak terduga. Mungkin kita merasa baru satu atau dua hari lalu dapat bercanda bersama dengan Daniel, namun sekarang Daniel telah tiada. Namun itu bukan menjadi alasan bagi kita untuk menyalahkan Tuhan. Kita pasti akan merasakan sesuatu yang berbeda, terutama bagi orang tuanya. Kebersamaan selama 19 tahun tiba-tiba harus terhenti. Orientasi Pengkhotbah 31-11 menjelaskan bahwa segala sesuatu ada waktunya dan semua akan indah pada waktunya. Pengkhotbah 31 mengatakan dengan jelas bahwa “untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.” Kemudian di ayat selanjutnya Pengkhotbah 32-8 dituliskan setiap masa dan waktu yang dapat manusia alami. Kata “masa” di Alkitab King James menggunakan kata “season” yang berarti “musim”. Kemudian ayat 11 mengingatkan kita bahwa segala sesuatu Tuhan tetapkan sejak sebelum kita dilahirkan, dan tentunya segala ketetapannya akan terjadi tepat dan indah pada waktunya. Namun karena kita hanyalah manusia maka sulit bagi kita untuk mengerti apa yang sedang direncanakan Tuhan di dalam hidup kita. Konteks Ilustrasi Di dalam sebuah video ilustrasi seorang istri yang sedang menyampaikan kata sambutan dikematian suaminya. Istri ini menceritakan kejelekan suaminya, seperti suami saya suka mendengkur, suami saya suka kentut, suami saya suka marah. Mungkin saudara sekalian tertawa, tetapi saat itulah saya menyadari bahwa suami saya masih hidup, sekarang saya sudah tidak dapat mendengarkan suara dengkurnya, suara kentutnya, marah-marahnyapun saya tidak dapat lagi dengar. Saya baru menyadari jika segala sesuatu, dari hal menjengkelkan sampai menyenangkan itu tidak selamanya dapat saya rasakan bersama suami saya. Aplikasi Saudara-saudara, demikian juga di dalam kehidupan kita, perubahan setiap hal dari yang sukacita terkadang bisa berubah tiba-tiba menjadi dukacita, tetapi itu manusiawi. Tetapi kita harus segera bangkit dan tidak terpuruk dengan dukacita. Kita harus meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini di dalam kendali Allah, sehingga segala hal yang kita alami ada masanya dan waktunya. Kita tidak dapat memprotes Allah, karena apapun masa dan waktu yang sudah Allah tentukan merupakan kedaulatan Allah yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Yang perlu kita yakinin adalah semua akan indah pada waktunya. Kita harus dapat bersyukur atas segala keadaan. Kita tidak dapat memaksakan Allah untuk merubah keadaan sesuai keinginan kita, tetapi yang dapat kita lakukan adalah meminta kekuatan dari padaNya untuk dapat menghadapi segala hal di hidup setiap kita. II. Supaya manusia takjub akan Dia Pengkhotbah 313-14 Penjelasan Apa yang terjadi dengan seluruh umat manusia apabila kehidupannya selalu enak dan lancar tanpa ada halangan apapun, tanpa dukacita, tanpa ada masalah, tanpa ada sakit penyakit, tanpa ada kematian? Tentu manusia akan merasa selalu pada zona nyaman dan karena terlalu nyaman menjadi lupa jika hidup setiap manusia ada batasnya. Manusia harus menyadari bahwa masih ada kuasa yang tak terbatas yang pegang kendali atas seluruh dunia ini. Jika manusia hidup dengan tanpa masalah, maka manusia akan lupa diri, merasa tidak ada yang perlu ditakuti, dan akhirnya manusia menjadi lepas kendali dan liar. Jika manusia hidup tanpa ada kematian, maka hidup manusia akan seenaknya dan hilang kendali. Orientasi Alkitab pun menjelaskannya tujuan dari setiap masa dan waktu. Ada waktu berduka yaitu waktu di mana kita harus kehilangan sesuatu, tetapi juga ada waktu untuk bersuka di mana waktu kita mendapatkan sesuatu. Pengkhotbah 31-15 jika kita renungkan sungguh-sungguh nyata di dalam kehidupan ini. Perikop “untuk segala sesuatu ada waktunya” ingin menjelaskan kepada setiap kita bahwa perubahan masa dan waktu adalah manusiawi bagi setiap manusia. Bukan berarti menangis itu berdosa atau selalu tertawa itu berdosa. Namun ayat ini ingin menjelaskan bahwa Tuhan pegang kendali atas setiap hal yang terjadi di dunia ini untuk menyadarkan manusia jika masih ada Tuhan yang pegang kendali dunia ini. Tuhan tidak ingin manusia lupa diri dan menganggap Tuhan tidak ada atau menganggap tanpa Tuhan pun manusia masih dapat hidup. Bahkan ayat 14b memberikan penekanan “…Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.” Konteks Ilustrasi Setiap kita pasti pernah melewati jalan tol. Apabila kita amati setiap jalan tol pasti ada belokan dan tidak selalu lurus. Setiap orang yang lewat jalan tol tentu tujuannya adalah ingin lebih cepat sampai, sehingga kecepatan kendaraan yang dikendarai dipacu untuk mempersingkat waktu. Setiap orang pasti akan berpikir, coba saja semua jalan tol yang panjang dibuat lurus tanpa ada tikungan sama sekali. Tentu pembuat jalan tol sudah memikirkan tingkat keamanan bagi setiap pengguna jalan tol. Jika jalan tol benar-benar dibuat lurus, pasti tingkat kecelakaan akan lebih tinggi, karena setiap kendaraan akan memacu kendaraan sekencang-kencangnya dan lupa jika tenyata mobilnya sudah melalui batas maksimal kecepatan mobil tersebut. Ketika jalan tol benar-benar hanya lurus juga membuat orang akan lupa diri, bisa saja pengendara menjadi melamun dan akhirnya mengantuk sehingga kemudi kendaraan menjadi tidak terkendali lagi. Aplikasi Kita harus mensyukuri bahwa Allah kita sudah merencanakan kehidupan kita sedemikian rupa supaya kita tidak lupa diri dan semakin tidak terkendali. Kita harus menyadari bahwa hidup kita ada batasnya dan ada kuasa yang tidak terbatas yaitu Allah. Ketika kita kehilangan orang yang kita sayangi yaitu Daniel, kita seharusnya kembali disadarkan bahwa hidup kita sekalian juga suatu saat akan mengalami kematian. Ketika kita mengingat bahwa hidup kita suatu saat juga akan ada akhirnya, maka kita harus selalu siap sedia kapanpun Tuhan akan panggil kita. Jangan sampai ketika Tuhan panggil kita, kita sedang berpaling dari Tuhan. Kita harus selalu sadar bahwa hidup kita di dunia ini ada batasnya. Penutup Ketika kita sedang mengalami dukacita karena kehilangan Daniel percayalah bahwa inilah waktu yang terbaik bagi Allah untuk memanggil Daniel. Kita juga harus selalu sadar bahwa hidup kita di bawah kendali Allah dan suatu saat kita juga akan menghadapi kematian jasmani, sehingga hiduplah selalu takut akan Allah dan jangan melawan akan setiap ketetapan Allah. Pengalaman hidup saya selama kuliah di tahun 2006-2010 membuat saya semakin dekat dan mengenal pribadi Tuhan Yesus. Saya sangat mencintai Tuhan lebih dari apapun karena Tuhan telah mencitaiku teramat sangat. View more posts Post navigation
Segala Sesuatu Ada Waktunya 601 PM Khotbah Kristen 1 Comments Pembacaan Firman Yohanes 1135 Tidak ada satupun manusia didunia ini yang tidak pernah menangis. Karena menagis adalah hal yang manusiawi yang dialami oleh semua orang. Orang menangis saat menyembah Tuhan, berdoa, kehilangan seseorang, kecewa, disakiti hatinya ,dll. Yesuspun pernah menangis waktu mendengar Lazarus sakit. Hati-Nya sedih waktu mendengar orang yang dikasihi-Nya sakit. Kedua saudara Lazarus yaitu Maria dan Marta mengirim kabar kepada Yesus,tetapi Yesus tidak segera datang ke tempat mereka. Ia sengaja tinggal 2 hari lagi di tempat, dimana Ia berada Yohanes 116. Hal ini yang membuat Maria dan Marta kecewa sehingga ada persungutan, pengeluhan yang keluar dari mulut mereka bukan ucapan syukur. Mereka berkata “Tuhan sekiranya Engkau disini, saudaraku pasti tidak mati” Yohanes 1121,23.Ada maksud Yesus tidak segera datang mengunjungi mereka karena - Yoh 11 4 Untuk menyatakan kemuliaan Allah kepada Manusia. Menyembuhkan orang sakit merupakan hal yang luar biasa. Tetapi membangkitkan orang mati merupakan mujizat yang melebihi akal manusia tetapi Yesus sanggup melakukannya. - Yoh 1115 Supaya mereka belajar percaya, sungguh-sungguh yakin kepada Tuhan. sumber gambar - Yoh 1123 Agar mereka mengetahui Yesus sanggup membangkitkan orang-orang yang percaya hidup Marta dan Maria kitapun mengalaminya. Kitapun mungkin sudah bergumul puluhan tahun dengan penyakit, masalah ekonomi, dll tetapi belum memperoleh jawaban. Menunggu waktu Tuhan bukanlah hal yang mudah. Seringkali kita tidak sanggup dan tidak kuat untuk menunggu. Tuhan tahu batas kemampuan kita. Ketika kita mengangkat tangan dihadapan Tuhan maka Tuhan akan turun tangan. Seringkali kita komplain, mengeluh bahkan marah kepada Tuhan. Kalau kita belajar percaya kepada Tuhan segala sesuatu ada waktunya. Tuhan akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya. Ia tidak mengulur-gulur waktu untuk menolong kita Lukas 87. Segala sesuatu ada waktunya,ada masanya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya Penghotbah 311. Karena itu bersikap positiflah. Percaya kepada Tuhan,Dia sanggup menolong kita. Walaupun melewati lembah kekelaman bersama Yesus kita akan diberikan kekuatan. Hidup kita seperti roda berputar kadang diatas, kadang di bawah. Ketika kita ada diatas jangan menjadi sombong atau mengandalkan kekuatan sendiri. Begitupun saat kita berada dibawah jangan mengeluh, ucapkan syukur senatiasa karena segala sesuatu ada waktunya, ada beberapa hal yang harus kita lakukan untuk mendapat pertolongan Tuhan yaitu - Ibrani 615- Menanti dengan sabar janji Tuhan. Seperti halnya Abraham yang sabar menanti janji Tuhan akan keturunannya selama 25 tahun. - Ratapan 326-Menanti dengan diam pertolongan Tuhan dan jangan mengambil jalan pintas pertolongan Tuhan. - Filipi 46-Jangan ada persungutan ucapkanlah syukur. Tuhan tahu kebutuhan, kekuatan kita. Ketika kita belajar menaikkan ucapan syukur kepadanya, kita tidak bersungut menghadapi persoalan maka Tuhan akan menyatakan pertolongan-Nya. Setiap persoalan yang kita alami tidak melampaui kekuatan kita. Sebab Allah setia dan oleh karena itu Dia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. Pada waktu kita dicobai Ia akan memberikan kepada kita jalan keluar sehingga kita dapat menanggungnya 1 Korintus 10 13. Biar selalu ada ucapan syukur dalam hidup kita dan percaya kepada-Nya maka Ia akan memberkati, menolong dan memberikan kemenangan kepada kita…
ilustrasi tentang segala sesuatu ada waktunya