PerJumat (15/7), penambahan vaksinasi Covid-19 mencapai 618.868 dosis, baik untuk vaksinasi dosisi pertama, kedua, dan ketiga. Menurut data Satgas Covid-19, total jumlah vaksinasi pertama bertambah 59.646 dosis. Sehingga total vaksinasi dosis pertama mencapai 201.892.085. Penambahan vaksinasi dosis kedua mencapai 82.305 dosis.
PentingnyaIlustrasi Dalam Buku Bergambar - Ilustrasi dalam buku bergambar dapat menjadi alat yang sangat baik untuk mengembangkan keterampilan analitis dan interpretatif anak-anak, serta meningkatkan kesenangan mereka terhadap seni. Pentingnya Ilustrasi Dalam Buku Bergambar graphicclassics - Advokat buku bergambar Megan Daley mengatakan, 'Buku bergambar adalah karya seni yang harus
KitabWahyu kepada Yohanes (singkatnya Kitab Wahyu) adalah kitab terakhir dalam kanon yang menutup sejarah Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. [1] Kitab ini juga merupakan sebuah kitab Kristen yang berisikan penglihatan, lambang, tanda, bilangan, serta hal-hal yang berkaitan dengan pengajaran Tuhan kepada bangsa Yahudi. [2]
Berikut ini kunci jawaban dari salah satu syair lagu anak yang berisi ajakan.. Adik-adik kelas 2 SD MI diminta untuk tuliskan salah satu syair lagu anak yang berisi ajakan di Tema 1 kelas 2 SD dan MI halaman 76.. Kerjakanlah materinya sesuai kemampuanmu, jika kurang yakin terhadap jawaban simak pembahasan di artikel. Baca Juga: 3 Sikap yang Menunjukkan Saling Membantu
Selalu rajin dalam belajar ya adik-adik! Mari membahas bersama tentang syair lagu anak.. Kali ini kalian diminta untuk tuliskan salah satu syair lagu anak yang berisi ajakan di Tema 1 kelas 2 SD dan MI halaman 76.. Cobalah sari lagu anakn yang syairnya berisi kalimat ajakan, kerjakanlah secara mandiri terlebih dahulu.. Baca Juga: Tuliskan Sikap yang Menunjukkan Saling
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. in Renungan Views 11071 Likes 0 Perjumpaan Dengan Anak Domba yang Menuntun ke Mata Air Kehidupan Wahyu 7 9-17 “Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” Wahyu 7 17 Setiap keluarga dalam kehidupan berjemaat kita pasti punya pergumulan dan tangisannya masing-masing. Baik kebutuhan hidup sehari-hari, studi anak-anak, pekerjaan dan atau dinas masing-masing, dalam menjalankan bisnis, juga soal sakit penyakit dan bahkan ditinggal untuk selamanya salah satu anggota keluarga yang kita kasihi. Di tiap perjalanan kesulitan dan air mata tersebut sesungguhnya kita mengalami perjumpaan-perjumpaan dengan Tuhan Allah. Penulis Kitab Wahyu namanya disebut sebagai Yohanes mengalami perjumpaan juga, lebih tepatnya dijumpai Allah melalui penglihatan yang menggambarkan keadaan akhir zaman dan sorga. Bahwa ada kumpulan besar orang dari segala bangsa diselamatkan karena iman mereka kepada Tuhan Yesus Kristus. Di ayat 15 dijabarkan mereka bersama-sama dengan Allah, bebas dari kesakitan dan dukacita. Pakaian mereka dicuci dalam darah Anak Domba / Darah Kristus, lalu menjadi putih! Tidak ada usaha manusia yang berguna untuk memperoleh pengampunan seperti yang ada dalam Kristus. Melalui pengorbanan Anak Domba Allah yang disalibkan, kita dituntun ke Mata Air Kehidupan, dan kesalahan dosa telah hilang. Begitu pula air mata yang akan dihapus oleh Allah dari mata mereka, kesedihan sudah dilupakan dan diganti dengan sukacita. Allah menghapus segala air mata dari mata mereka yang keluar dari Kesusahan Besar. Baru dalam pasal 21 ayat 4 setelah “Kerajaan Seribu Tahun,” mereka yang setia akan lebih cepat menikmati berkat dari Tuhan Allah ini daripada orang percaya yang suam-suam kuku. Mari setia dalam iman percaya, bahwa Tuhan Allah akan selalu memindahkan kita dari “air mata” kepada “Air Kehidupan” yaitu Kasih dan Keselamatan Kekal abadi. Penglihatan Yohanes meneguhkan hal tersebut, bahwa keadaan yang hina dan hancur yang sebelumnya menimpa mereka. Mereka telah melewati kesusahan besar. Jalan ke sorga melewati banyak kesusahan. Tetapi kesusahan tidak akan memisahkan kita dari kasih Allah. Segala air mata dengan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus telah dipersilakan ada, dipersiapkan prosesnya untuk kebahagiaan. Mari bersama menerima dan menikmati bahagia dalam Mata Air Kehidupan-Nya, setialah percaya dan melayani Allah dengan melayani serta berjuang membahagiakan sesama manusia. Akhirnya, berbahagialah para jemaat untuk kita membagikan Air Kehidupan tersebut kepada orang lain yang kini banyak sedang menangis, kesakitan, berduka, ketakutan, marah, saling membenci, saling curiga karena ketidakjujuran, namun khususnya juga kepada yang letih lesu hampir hilang pengharapan dan berbeban berat, yang miskin, haus dan lapar. Dalam refleksi teks kita Wahyu 7 9-17 saat ini mari bahagia untuk menjadi alat terbebasnya mereka dari semua ketidaknyamanan hidup. Termasuk segala kelaparan dan haus “Tidak menderita lapar dan dahaga lagi” dari makanan-minuman, tetapi juga akan Kebenaran. Begitu juga dari semua sakit penyakit mereka tidak akan pernah tersengat “matahari atau panas terik lagi.” Baik penyakit jasmani maupun penyakit rohani, karena tekanan dan tipu muslihat kuasa jahat di tengah berbagai tantangan dan pergumulan hidup yang akan masih ada. Kita berjuang selalu memperjumpakakan kasih dan keselamatan Anak Domba Allah kepada semua orang dan air mata kita menjernihkan hati makin berbahagia bertumbuh dalam damai dan bimbingan Tuhan Yesus Kristus, sebab “Ia akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan.” Dari air mata menuju kebahagiaan air kehidupan. Amin. Oleh Pdt. Lusindo YL Tobing, Copyright © 2022 Media Komunikasi GKJ Nehemia All Rights Reserved
Hits 9Kitab Wahyu memberikan kepada kita gambaran tentang bagaimana keadaan sebagian umat Allah apa yang mereka alami zaman itu dan apa yang akan mereka alami hingga kekekalan. Wahyu 79-17 adalah bagian lanjutan dari 71-8. Keduanya menggambarkan secara utuh umat Allah yang diselamatkan, terdiri dari orang-orang Yahudi 91-8 digambarkan oleh orang yang diselamatkan yaitu jumlah sempurna 12 suku Israel 12x12x1000 dan orang-orang bukan Yahudi, yaitu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat dihitung jumlahnya 79-17. Umat Allah dalam 79-17 digambarkan sebagai berikut. Pertama-tama, umat Allah terdiri dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa 79-12. Mereka berdiri di depan takhta Allah dan di hadapan Anak Domba sambil memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka dan berseru dengan suara nyaring “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” Kedua, umat Allah dapat dikenali dalam beberapa hal sebagai berikut 713-14. Pertama, umat Allah tersebut telah keluar dari “kesusahan yang besar”714. Mereka adalah orang-orang yang telah mengalami penganiayaan semasa hidup karena dipaksa untuk menyembah kepada kaisar. Karena penganiayaan mereka sampai harus mati martir. Namun, walaupun nampak seolah mereka berhasil dikalahkan oleh penguasa-penguasa dunia, sesungguhnya di mata Allah dan dalam alam kekekalan merekalah para pemenang. Mereka mengenakan pakaian putih yang merupakan tanda orang-orang yang menang, baik mereka yang mati martir bdk. 79; 713-14 maupun yang bertahan dalam iman tanpa melalui kematian martir 34-5. Kemenangan umat Allah ini bukan karena kekuatan dan upaya diri mereka sendiri tetapi oleh karena darah Sang Anak Domba 712. Tindakan memegang daun-daun palem yang mengambarkan sambutan terhadap raja yang baru pulang dari perang bdk. peristiwa masuknya Yesus ke Yerusalem menunjukkan bahwa mereka bersandar pada Yesus Kristus. Puji-pujian bagi Allah yang duduk di takhta dan bagi Sang Anak Domba juga menunjukkan hal tersebut. Ketiga, dalam Wahyu 715 digambarkan mengenai bagaimana Allah akan kembali menjadi pelindung bagi umat Allah berdasarkan perjanjian covenant Allah dengan umat-Nya. Umat Allah tersebut akan berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia yang duduk di atas takhta itu siang dan malam selama-lamanya. Ini adalah tanda ketaatan mereka kepada perjanjian, yaitu hidup menurut perintah-perintah-Nya. Sebaliknya, Allah akan menjadi Allah mereka, yaitu Allah akan membentangkan kemah-Nya atas mereka yang berarti Allah akan menaungi dan melindungi umat Allah tersebut. Ini gambaran seperti waktu bangsa Israel berjalan di padang gurun di mana Allah tinggal di dalam kemah tabernakel tetapi dalam konteks “keluaran yang baru”. Namun, berbeda dengan saat itu di mana orang Israel dilindungi Allah melalui tiang awan pada waktu siang dan tiang api pada saat malam sementara Allah tinggal di dalam kemah, saat ini perlindungan Allah atas umat-Nya akan bersifat sempurna. Allah akan membentangkan kemah-Nya atas mereka bermakna Allah sendiri akan bersama dengan mereka dan melindungi mereka secara sepenuhnya. Buah dari pemulihan hubungan sempurna perjanjian adalah, umat Allah tidak akan mengalami kesulitan lagi secara fisik karena mereka tidak akan lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi 716. Ini dapat terjadi karena Anak Domba Allah Yesus Kristus akan menggembalakan dan menuntun mereka ke mata air kehidupan karena Anak Domba Allah, yaitu Allah yang menjadi manusia di dalam Tuhan Yesus Kristus, adalah gembala yang baik bdk. Yoh. 15 ; Mzm. 23. Bahkan, secara nonfisik, Allah juga akan melindungi mereka di mana Allah akan menghapuskan segala air mata dari mata mereka sehingga mereka tidak harus lagi mengalami kesedihan karena siksaan pemerintah Romawi atau karena ditinggalkan oleh orang-orang yang dikasihi yang mati akibat penyiksaan pemerintah Romawi. Akhirnya, yang perlu diingat adalah bahwa buah ini bukan baru dinikmati nanti di surga saja tetapi sudah mulai di dalam hidup ini, yaitu sejak kematian dan kebangkitan Kristus yang menandai dimulainya zaman akhir dan sejak kita beriman kepada Yesus, Sang Anak Domba. Walaupun demikian, perlu disadari bahwa sementara dalam dunia ini buah ini belum sempurna karena dunia ini masih menderita karena akibat dosa. Namun, meskipun kita masih menderita, pengharapan akan sukacita yang sempurna ini akan menjadi kekuatan buat kita dalam menjalani kehidupan kita di dunia sampai kita kembali ke hadapan Allah.
Klik Ayat Alkitab Tafsiran Revelation / Wahyu 79-17 Rev 79 Kemudian dari pada itu aku melihat sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Rev 710 Dan dengan suara nyaring mereka berseru "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" Rev 711 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, Rev 712 sambil berkata "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!" Rev 713 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Rev 714 Maka kataku kepadanya "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Rev 715 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Rev 716 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Rev 717 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." Tafsiran Wycliffe 9-17. Kelompok besar yang lain memiliki sifat universal - yang pasti tidak terbatas pada Israel, tetapi dari semua suku dan bangsa yang kini sudah dalam kemuliaan - sedang menyanyikan pujian agung kepada Allah dan Anak Domba, bersama dengan para malaikat, tua-tua, dan keempat makhluk hidup. Dikatakan kepada Yohanes, bahwa mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba ay. 14. Kesusahan yang besar itu tidak lain adalah yang disebutkan dalam khotbah Yesus tentang akhir zaman di Bukit Zaitun Mat. 249, 21, 29. Seluruh pemandangan ini terjadi di surga. Anak Domba ditampilkan sebagai Gembala atau Penguasa mereka. Kepada mereka juga diucapkan janji, bahwa Dia akan menuntun mereka kepada mata air kehidupan. Dan, mengantisipasi gambaran yang rinci belakangan tentang Kota Kudus, kepada mereka dikatakan, bahwa Allah akan menghapus segala air mata mereka 214. Sumber ayat Alkitab / tafsiran Software e-sword dan
You're Reading a Free Preview Pages 10 to 20 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 25 to 29 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 34 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 39 to 56 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 61 to 71 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 83 to 86 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 93 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 100 to 142 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 155 to 166 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 173 is not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 184 to 192 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 201 to 202 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 206 to 233 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 237 to 240 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 244 to 249 are not shown in this preview.
Renungan / Khotbah 1 Tesalonika 413-18, Minggu 24 November 2013 Minggu akhir Tahun Gerejawi Introitus Dan dengan suara nyaring mereka berseru "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!Wahyu 7 10. Pembacaan Alkitab Wahyu 7 9 - 17; Khotbah I Tesalonika 4 13 – 18 Thema “Kemenangan bagi Orang percaya” 1 Salah satu ajaran iman Kristen adalah, tentang Hari Tuhan, Hari kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, dan sering juga dikatakan sebagai hari penghakiman terakhir Hari Kiamat. Mat 7 22; 24 42-44; I Kor 18; I Tes 52. Pembacaan Alkitab I Tesalonika 413-18 ada beberapa pesan Tuhan di dalam nya yaitu Hidup di dunia ini bukanlah akhir segalanya. Memang ada pepatah mengatakan, hidup di dunia ini hanya satu kali saja, oleh karena itu manusia ada berjuang untuk mendapatkan apa yang dia harapkan. Terkadang walaupun bertentangan dengan kehendak Tuhan, asalkan dapat yang didambakan. Pengharapan orang Kristen adalah nyata, bukan pengharapan yang sia-sia, walanpun duka ada hal yang jauh dibalik suka dan duka ada hal yang jauh lebih mulia. Hal itu adalah kedatangan Yesus Kristus kembali untuk membawa kita bersama Dia selamanya di Sorga dan bersama dengan Orang sudah meninggal di dalam Tuhan. 2 Mempersiapkan diri dan keluarga untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus kembali. “Ia akan datang “ Zaman sekarang sering pesimisme terus ada membuat manusia kehilangan pengharapan akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali. Jemaat Tesalonika saat itu mengharap hari Tuhan datang segera semasih mereka masih hidup dan bagaimana Orang Kristen yang sudah meninggal ? Dikatakan Rasul Paulus. Tentang mereka seperti yang meninggal supaya kamu jangan berdukacita seperti orang lain yang tidak punya pengharapan. Bagi orang percaya setiap kehilangan keluarganya terkasih ada sesuatu yang lebih dari pada duka, sakit hati, kehilangan, air mata yaitu ada pengharapan. “Kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia” I Tes 4 14-17. 3 Jelas Bagi orang percaya “Kematian bukan lagi tragedi, melainkan kemenangan karena Kristus hidup“. Kematian dalam Tuhan Yesus, hidup mereka telah dibayar oleh darah Kristus I Pet 1 18-19 Kematian dalam Tuhan Yesus ada keselamatan kekal. Yoh 651 Kematian dalam Tuhan Yesus akan diubah dan dibangkitkan I Tes 316 ;2 Tim 48 Ada tekanan ajaran Gereja yang menawarkan harapan yang cerlang mengenai Sorga di dunia mengikuti revolusi pada satu pihak dan dipihak lain Harmagedon nama tempat hari Allah yang maha kuasa berperang melawan anti kristus maka murka Allah menimpa mereka dan anak domba Yesus mengalahkan mereka. Wahyu 1618-21; 1714 “ Ia akan datang”. Pengakuan iman kita, katakan Yesus Kristus akan datang kembali untuk menghakimi orang hidup dan yang mati. Yesus sebagai Hakim yang benar dan adil. 2 Tim 48 Kedatangan tidak dapat dibayangkan, kapan Ia datang, waspadalah dan siap setia Mat 2414; Mat 2531-33, Markus 1337; Kis 1 7-11. Artinya kehidupan Rohani Orang percaya harus siap sedia, disiplin ketika Tuhan datang, Ia harus menemukan umatNya berdoa untuk Hidup berkenan kepadaNya Hidup dalam pengudusan, I Tes 41-12 Tanda-tanda membuktikan bahwa Ia akan perlu diketahui ITes 416; Kis 111, I Yoh 3 1-3. Patut kita lihat perbuatan, kehidupan kita apakah kita setia kepada Tuhan. Tidak semua yang masuk kedalam kerajaan Allah, tetapi yang melakukan kehendak Bapa di Sorga. Mat 721 Mereka adalah orang yang keluar dari kesusahan besar dan mereka telah mencuci jubah. Wah 79-16 4 Arti Sorga dalam kesaksian Alkitab antara lain Tanpa akhir, hidup Allah yang berkesinambungan, Allah selalu ada di Sorga Maz 533, Amsal 153; Maz 143; Amos 96 Upah Orang Kristen yang diwariskan bagi anak-anak Tuhan ada di sorga Roma 817. Tuhan Yesus naik ke Sorga, Ia duduk disebelah Kanan Allah Bapa, bukan menunjukan lokasi istana, tetapi fungsi kerajaan. Kis 233, Roma 334; 8-1, Ibr 13 +13; 1012, Efesus 410 Sorga adalah tujuan akhir hid adalah tujuan akhir hidup kita, Allah hanya menyiapkan Sorga atau Neraka bagi yang tidak percaya. Yoh 14 2-3; Wahyu 2010; 21 27 Sorga adalah rumah yang sempurna, Rumah kekal, tempat istirahat yang didambakan 2 Kor 51-2; I Pet 1 4-5; I Tes 417 5 Minggu tangal 24 Nopember 2013 bisaanya di sebut Minggu akhir Tahun Gerejawi, kesempatan mengingat saudara kita yang Tuhan telah panggil pada Tahun ini akan kita doakan keluarga yang ditinggalkan, terhibur serta dikuatkan dalam Iman dan pengharapan. Tuhan Memberkati. Depok, 15 Oktober 2013. Pdt. Em. M. K. Sinuhaji Artikel lain yang terkait
ilustrasi wahyu 7 9 17